Behind the Scenes of Content Creator Workshop with Andra Alodita (+Mini Giveaway!)

Behind the Scenes of Content Creator Workshop with Andra Alodita (+Mini Giveaway!)

Posted by Jane Reggievia on 2019-08-16T19:23:00.001+07:00

Masih ingat postingan curhatanku yang di bawah ini? 

Baca: Mengejar Mimpi Setelah Punya Anak

Sabtu yang lalu, salah satu mimpi tahun ini tercapai, ikutan workshop yang berhubungan dengan tema yang ingin aku pelajari lebih dalam; entah itu creative writing, blogging atau content creator. Dan nggak nyangka banget, workshop pertama yang aku ikuti tahun ini dibawakan oleh salah satu blogger idolaku, tak lain tak bukan Kak Alodita

Kebayang dong hari itu aku senangnya kayak apa? Berangkat pagi-pagi dari Bogor, berakhir tiba satu setengah jam lebih awal di BSD saking semangatnya. Sempat mati gaya mau ngapain, karena tempat makan di The Breeze baru buka pukul sepuluh pagi. Untungnya, hari itu lagi ada acara family gathering jadi beberapa tempat ngopi udah buka. Akhirnya, aku bareng Ncus dan Josh nongkrong dulu di Jco. 

Jauh-jauh hari sebelum acara, aku tuh bingung enaknya anter Josh main di AEON aja atau main-main nunggu aku di lokasi workshop. Tapi kok kayaknya nggak ada fasilitas apa-apa untuk anak. Eh, ternyata di dalam The Breeze itu beberapa spot yang menyediakan mini slides untuk anak-anak bermain. Mayan deh yaa bocah bisa nunggu sambil main. Meskipun setengah jam terakhir sebelum acara selesai, dia masuk ke dalam venue dan nunggu sambil main. Kasian, kepanasan di luar. Kebetulan di Creativenest ada mainan lego lho. Cucok. 

Btw, intronya kepanjangan hahahaha 

Workshop yang diadakan Creativenest kali ini membahas tentang kerjaan di balik layar seorang content creator. 

Apa sih bedanya content creator, Youtuber, blogger dll? Sebenarnya sama aja, hanya sebutan nama di bidangnya. Intinya, seorang content creator bertanggung jawab untuk memproduksi sebuah konten (entah itu nulis, bikin video, foto-foto dll) dan mengajak orang untuk melihat hasil karya mereka. Jadi, content creator itu nggak hanya membuat, tapi harus bisa 'mempromosikan' konten mereka sendiri. 

Sekarang ini profesi content creator sangat digandrungi, ya anak muda, ya emak-emak kayak aku ini, pokoknya semua yang senang main sosial media.  

Udah bukan rahasia umum kalo hari gini kita bisa cari uang melalui aplikasi sosial media, spesifiknya di Instagram, karena emang platform inilah yang dibahas Kak Alodita di dalam workshop-nya.


Sebelum masuk ke dalam materi, Kak Alo sempat bertanya alasan kenapa kami yang hadir di hari itu ingin mengikuti workshop. Jawabannya macam-macam, sama seperti kita yang ngeblog pun punya alasan yang berbeda-beda pastinya, ya. 

Alasanku sendiri yang nggak sempat diutarakan langsung, tapi aku catat lho di jurnal pribadi, yaitu ingin menjadikan blog ini nggak hanya sebagai tempat curhat doang, tapi bisa memberikan impact dan inspirasi untuk yang baca. Selama ini, kan, aku sering curhat remeh (ya nggak remeh-remeh amat, sih...) di blog maupun Instagram. Kenapa nggak coba lebih sering memberikan konten yang bisa mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu yang positif dan bermanfaat untuk mereka dan sekitarnya. 

Berangkat dari intro pertanyaan tersebut, Kak Alo masuk ke dalam penjelasan materi, dan berikut yang akan kubagikan di blog adalah beberapa tips membuat konten yang berkualitas:

Personal dan Jujur 

Menurut Kak Alo, orang suka sesuatu yang relatable dengan kehidupan pribadi mereka, makanya cerita pengalaman pribadi paling digemari oleh banyak orang. Selain menarik dan menghibur, isi cerita/curhatan tersebut somehow bisa menguatkan kita yang kebetulan sedang mengalaminya.

Isi konten entah itu tulisan, foto maupun video akan mengena di hati orang kalau kita memberikan personal touch di dalamnya. Caranya gimana? Ya, temukan keunikan dalam diri sendiri.

Sebelum masuk ke materi ini, Kak Alo sempat bilang seorang content creator harus punya self-acknowledgement, di mana kita harus sering menggali diri sendiri, tanya diri sendiri sukanya apa, nggak suka apa, maunya gimana dan seterusnya. Pemahaman akan diri sendiri itu menolong dalam proses pembuatan konten yang personal. 

Selain itu, kita harus belajar jujur. Mengerjakan segala sesuatu berangkat dari hati tulus, hasilnya pasti baik. Nggak peduli tujuan kita yang berbeda-beda dalam membuat konten, yang penting niatnya harus baik.

Mudah Dipahami

Capek-capek bikin konten, kenapa sepi pengunjung, ya? 
Udah nulis postingan blog panjang-panjang begini, kenapa nggak ada yang baca?

Pernah nggak kita mengalami situasi tersebut? Besar kemungkinan kenapa konten kita rasanya nggak menarik bagi pembaca, karena isi konten yang kita buat sulit dipahami. Padahal salah satu ciri konten yang baik, pesan di dalamnya bisa tersampaikan dengan mudah kepada pembaca. 

Caranya gimana dong? 

Kalo kita senang berbagi lewat tulisan, belajar untuk menggunakan gaya bahasa yang baik dan benar,  kalo bisa jangan menyingkat kata apalagi pAk3 tUli5aN 4l4y, jangan abaikan EYD, karena ternyata ini krusial! *dapet salam dari Bang Ivan Lanin

Jangan lupa proses self-editing. Nggak cuma video atau foto doang yang harus diedit, tulisan juga nggak kalah penting. Setiap sebelum sebuah postingan blog di-publish, draft yang udah selesai pasti aku baca berulang kali; ngedit susunan kalimat, pilihan kata, kesalahan eja (typo), pokoknya sampai keseluruhan artikel nyaman dibaca. 

Mudah-mudahan dengan self-editing ini, tulisan dan konten kita semakin enak untuk dinikmati. 

Konsisten

Karena ini adalah koentji dari kesuksesan. Setuju, ya? 

Apalah artinya kita bisa membuat konten bagus tapi cuma muncul sebulan sekali, bahkan tiga bulan sekali? Apalagi sekarang orang lebih suka baca caption IG atau nonton stories ketimbang baca blog. Kalo jarang-jarang nongol, keburu dilupain orang kayaknya. 

Kok bisa, sih, akun IG si A rame terus? Engagement-nya juga bagus? Jawabannya cuma satu: dia rajin dan konsisten nge-post. Dah, itu aja. 

Aku yang masih kewalahan ngurus blog dan IG, saat ini fokus untuk lebih sering nulis di blog, kemudian pake IG untuk promosi tulisan. Meskipun menurut Kak Alo sendiri, kebanyakan orang lebih suka buka IG, entah untuk baca caption foto atau nonton IGTV/stories, ketimbang baca blog. Alasannya cepat dan praktis. Tapi, aku nggak terlalu musingin, sih. Makanya, keluar modal dikit biar tampilan blog responsive, biar nggak ada alasan 'loading lama' kalo buka blog di hape, hahahaha

Untuk content planning ini sebenarnya ada pembahasannya lagi, namun nggak kubahas dulu di postingan ini, ya.

Yang di samping kanan kak Alo adalah Kak Indah, salah satu anggota tim Alodita Management yang sempat membagikan beberapa tips content planning. Terima kasih banyak sharing-nya, Kak!

Tentang mencari ide = rajin journaling

Waktu ngomongin tentang "menggodok" konten, sering banget kita mentok ide. Tiba-tiba blank aja gitu, inspirasi nggak ada, bingung apa yang harus dibagikan. Kalo istilah kepenulisan, writer's block.

Untuk melawan buntu ide/inspirasi ini, Kak Alo selalu SELALU mengajak kita untuk lebih sering journaling

Ide itu sebenarnya berseliweran di atas kepala, menunggu untuk kita "tangkap". Masalahnya, kita peka apa nggak? Seringnya, ide tersebut malah dilupakan begitu aja. Seharusnya, setiap kali muncul ide, langsung kita catat di dalam buku jurnal, kemudian dieksekusi, supaya nggak keburu "dicuri" orang lain yang kemungkinan menangkap ide yang sama.

took some notes on my journal

Harus banget nulis jurnal? Iya, harus. Karena dengan menulis manual (dengan tangan) dapat mengasah kepekaan seluruh indera kita dan melatih kekreatifan dalam diri kita. Ngomong-ngomong soal kreatif, Kak Alo juga sempat mention sebuah buku favoritnya yang berjudul "Big Magic" karya Elizabeth Gilbert. Pernah aku review bukunya di sini: 


Selain itu, journaling juga sangat membantu untuk merekam momen, khususnya di saat kita berpergian/traveling. Makanya, aku nyesel banget kenapa pas road trip kemarin nggak nurut apa kata suami, untuk mencatat semua perjalanan kami di dalam jurnal. Karena biasanya, selesai jalan-jalan dan sampai di rumah, nggak semua memori masih melekat di kepala. Ini salah satu fungsinya journaling.  

***
Pulang dari workshop ini, rasanya hepi dan refreshed! Senang bisa kenal beberapa teman baru, dan pastinya bekal ilmu yang dibawa pulang juga banyaaak, dan tentunya makin semangat untuk lebih rajin berbagi di blog maupun sosmed.

Terima kasih untuk Creativenest yang sudah mengadakan workshop ini. Btw, yang mau cari co-working space di daerah BSD, boleh loh ditengok, tempatnya cozy sekali, dan mereka punya banyak kelas rutin setiap minggu, make sure to check them out!

And also thanks for Kak Alo yang udah mau berbagi ilmunya dengan kami. Senang banget akhirnya bisa ketemu langsung ๐Ÿ˜ญ she has such a beautiful and bubbly personality, sampai salting waktu diajak ngobrol hahahaha

see you another time!

Buat yang udah baca sampai paragraf ini, terima kasih lho. Mudah-mudahan tipsnya juga bermanfaat, ya, buat kalian semua.

Untuk mendukung teman-teman yang ingin memulai kebiasaan journaling, aku mengadakan mini giveaway sebuah gratitude journal bikinan brand lokal, Peekmybook yang aku beli sendiri spesial untuk giveaway pertama ini. Seperti yang disebutkan di atas, menulis dari hati itu dimulai dari pengenalan dan penerimaan diri sendiri. Kebetulan jurnal ini punya tujuan yang sama. Nih, aku kutip langsung deskripsi daari produk #grateful journal ini, ya:

"Happy mind leads to a happy life. Start each day with self-love and donโ€™t forget to count your blessings! This mini journal allows you to reflect on your daily life for up to 79 days :)"

Ini penampakan isi jurnalnya

Ini cover-nya, gemesss kan? 

Untuk kualitas secara keseluruhan nggak perlu diragukan, karena aku sendiri pernah memakai jurnal dari Peekmybook ini (: EDITED: setelah aku terima jurnalnya, ternyata ukurannya nggak terlalu besar, bisa dibawa ke mana-mana di dalam tas ๐Ÿ‘Œ

How to win:

1. Follow my Instagram @reggievia

2. Tulis komentar beserta nama kamu dan akun Instagram (jangan di-private) berikut dengan jawaban atas pertanyaan di bawah ini:

Konten apa yang kamu suka dan ingin lebih sering ada di blog ini? Kritik dan saran apa aja supaya blog ini bisa menjadi platform yang lebih positif dan membangun?

Contoh komentar yang benar:
"Aku suka baca postingan tentang keseharian seorang SAHM dan review buku... kritik dan saranku coba nulis lebih pendekan biar nggak bosen kepanjangan hahahaha

Jane
@reggievia"

3. Hanya ada 1 (satu) orang pemenang yang akan kupilih sendiri. Pemenang akan diumumkan via Instagram, ya.

4. Giveaway berlangsung mulai hari ini sampai akhir bulan. Mayan kan waktunya panjang.

Terima kasih udah membaca tulisan hari ini. Ditunggu saran dan kritik kalian, ya!

Selamat hari libur dan MERDEKA!! #170819


Main photo credit to Creativenest, edited by me.
'Grateful' journal photos all credited to Peekmybook