Being Thankful When Feels Impossible

Being Thankful When Feels Impossible

Posted by Jane Reggievia on 2020-04-27T17:40:00.000+07:00

Writing my gratitude list these days suddenly becomes a serious challenge for me. 

Alasannya ada beberapa. Pertama, karena lagi PMS. Mau ngapain rasanya nggak enak, mager. Dua hari kemarin ini aku not in proper mood. Sampai suami ngomong, "Jajan gih...". Kalau suami udah ngomong begitu, artinya aku memang udah BT banget LOL 😂

Kedua, mulai bosan di rumah aja. Sebagai homebody dan introvert, tetap aja aku mulai kangen bersosialisasi di luar sana. Kangen ngumpul bareng teman dekat, nganter anak sekolah, ngopi di coffee shop favorit, belanja di supermarket tanpa harus memakai masker dan sarung tangan, ajak Josh main di indoor playground. Intinya, aku ingin keluaaaaar rumah! ):

Alasan ketiga dan yang terakhir, juga merangkap sebagai pemicu tulisan hari ini, adalah karena beberapa waktu lalu aku dan suami sempat menghadapi pengalaman yang kurang menyenangkan. Nggak usah ditanya detil, ya. Kami sendiri udah nggak apa-apa kok. (siapa yang nanyaaaa hihi)

Di tengah situasi yang sedang kami hadapi waktu itu, suami sempat singgung tentang bersyukur. "Susah banget, ya, ternyata untuk bersyukur di saat kayak gini." Yang mana kubalas, "Iya lah!". Dalam hati, udah sekarang bisanya marah-marah dulu deh. Bersyukurnya nanti aja. Emang lagi nggak bisa, gimana dong? *sorry God ):* 

Bosen, ya, rasanya kalau dikit-dikit disuruh bersyukur. Lagi ketimpa musibah, dibilang kurang bersyukur, padahal korelasinya di mana deh. Saat berada di situasi yang nggak mudah, pengen sumpel mulut orang yang nggak henti-henti ngomong, "Ayo jangan lupa bersyukur. Masih banyak orang lain di luar sana yang nggak seberuntung kamu." Loh, kenapa jadi membandingkan dengan nasib dengan orang lain?? 

Bersyukur itu nggak pernah ada hubungannya dengan orang lain. Bersyukur harus dimulai dari diri sendiri. 

Aku tau di saat itu memang sulit untuk bersyukur. Aku cuma bisa dealing with whatever emotions that we had that time. Karena ya menurutku, gapapa kalau sedih, ya silakan nangis. Lagi ada masalah terus pusing, ya gapapa juga. Namanya manusia, it's normal to cope all of that emotions. 

Tapi sedihnya jangan lama-lama, galaunya jangan sampai berlarut-larut. Karena masalah tetap harus dihadapi dengan isi kepala yang jernih. 

Beberapa hari lalu, aku baca tentang ini di salah satu artikel Bible plan yang sedang aku ikuti. Sebuah latihan kecil yang cukup menarik.

Coba lihat sekeliling dari tempat kalian berada sekarang ini dan hitung 5 benda yang berwarna merah. Ready? Go! 
Sudah? 
Sekarang, tanpa melihat sekelilingmu kembali dan tetap membaca tulisan ini, ingat nggak ada berapa jumlah benda di sekitarmu yang berwarna kuning? 
Kemungkinan besar kita pasti nggak ngeh, karena fokus kita terlanjur pada benda yang berwarna merah. 

Let's say, warna merah itu adalah masalah atau kekuatiran kita, sedangkan kuning adalah hal-hal yang bisa kita syukuri. Kita seringkali nggak sadar tentang keberadaan "kuning", padahal baik warna merah maupun kuning ada di depan mata kita. 

Terus, gimana caranya untuk tetap bisa bersyukur meski dalam situasi yang nggak memungkinkan? Choose what you can focus on.

Bersyukur itu bukan berarti kita selalu bahagia kok. Bukan juga menghindar dari masalah yang ada. Bersyukur adalah kita sadar tentang apa yang bisa kita nikmati dan lakukan pada momen sekarang ini dan percaya bahwa Tuhan yang bekerja atas masalah-masalah kita. 

What I've learned then
, saat akhirnya aku bisa berpikir lebih jernih dan mulai memanjatkan rasa syukur pada Tuhan, masalah nggak mendadak pergi begitu aja. Tapi kondisi diri akan jauh lebih baik untuk menghadapi situasi yang masih terlihat di depan mata. Kalau dari pengalaman aku dan suami kemarin ini, kami merelakan apa yang sudah terjadi dan percaya di balik ini semua ada pembelajaran yang penting untuk bekal kami berdua.

So, it's possible for being thankful when it feels impossible. Bersyukur itu salah satu cara untuk mendekatkan diri pada Tuhan juga lho.

Sebagai penutup, aku ingin menulis beberapa ucapan syukur untuk hari ini:
  1. Suami yang masih bisa bekerja. 
  2. Anak yang sehat dan semakin pintar. 
  3. Punya stok makanan cukup untuk di rumah. 
  4. Melihat semangat teman-teman online menjalani masa karantina di rumah. 
  5. Usaha makanan yang dijalani orangtua di Bali laris manis, thank God (:

"Whatever happens, always be thankful." -1 Thess 5:18
***
Apa yang menjadi fokus kamu akhir-akhir ini? Adakah hal-hal yang bisa kamu syukuri hari ini? (: