Kebetulan hari ini aku punya cerita menarik yang ingin dibagikan.
Jadi ceritanya sekitar dua minggu yang lalu, kedua pergelangan kakiku tiba-tiba sakit. Awalnya, aku kira pegal-pegal biasa. Mungkin terlalu banyak jalan apa gimana deh. Intinya lagi pegal aja.
Karena cuma pikir sakit pegal biasa, aku pun rajin mijit kaki sendiri dengan minyak gosok sumbawa yang katanya ampuh buat mengurangi sakit encok, keseleo, pegal dan lainnya. Gara-gara keseringan pake, Andreas sampe ngetawain aku udah kayak nenek-nenek aja pake minyak gosok begini. Ya, gimana dong, pegalnya agak nggak biasa nih sebenarnya. Rada nyeri juga.
Eh, besok-besoknya malah makin sakit. Sakitnya sampe turun dari ranjang aja mau jatoh lho. Nyut-nyut banget. Ada satu titik di bagian kaki kalo ditekan nyerinya amit-amit. Di situ mulai mikir aneh-aneh, ini gue sakit serius apa ya?! AM I IN TROUBLE? Makin parno ketika coba gooling macam-macam penyakit kaki yang sampai mengharuskan operasi. Ingat, yaaa, manteman. Jangan punya ekspektasi negatif apalagi yang bersangkutan tentang penyakit. Lebih baik langsung ke dokter. Jangan kayak saya, ya. Ke dokternya ketika kondisi kaki semakin sakit, nggak bisa tidur, jalannya pincang dan ganggu aktifitas T_T
Sebelum ke dokter, sakitnya sempat mengurang karena mungkin aku nenggak beberapa pil paracetamol selama beberapa hari. Tapi, kan, masa nelen obat mulu. Setelah aku stop, eh sakitnya balik lagi. Sempat ada kecurigaan asam urat dan kolestrol, karena gejalanya kurleb sama. Sedih banget masa umur masih di bawah 30 udah sakit beginian? Rasanya malu banget lho selama di rumah sakit aku harus jalan terpincang-pincang. Ya, meski nggak ditanyain gimana, rasanya aneh aja kok masih muda, masih sehat, tapi udah punya masalah penyakit di kaki gini.
Akhirnya, hari Jumat yang lalu aku temu janji dengan dokter ortopedi. Kenapa kok ortopedi? Atas rekomendasi teman yang profesinya dokter, sih. Karena, kan, ini masalah di tulang dan sendi, ya. Selagi nungguin dokter, aku nervous banget takut didiagnosa aneh-aneh. Kalo gue beneran sakit serius gimana dong 😣
Setelah dokter datang, beliau minta menjelaskan kondisi yang aku alami. Aku disuruh duduk, kemudian kakiku diperiksa. Ditekan di setiap titik, lalu ditanya sakit atau nggak. Begitu beliau menekan titik yang emang nyeri banget, rasanya hampir mau jerit. Setelah itu dokter men-squeeze semua jari-jari kakiku dan rasa sakitnya alamakkkkjang! Etapi si dokter malah ngangguk-ngangguk. Di-squeeze kembali kakiku yang satunya lagi dan sakitnya pun sama. Dokter pun kembali ke tempat duduknya, lalu mengutak-ngatik komputernya dan menjelaskan jenis penyakit yang aku alami.
So turns out, sakit kaki yang aku alami ternyata nggak seserius itu. Dokter bilang aku mengalami penyakit Morton's Neuroma. Penyebabnya di pemakaian sepatu yang terlalu sering dan sempit. Dan penyakit ini memang paling sering diderita oleh wanita. Aku agak kaget, sih. Karena aku cuma pake sepatu itu di hari Minggu pas keluar aja. Itu pun sepatu flip-on biasa lho (yang kayak di foto atas), bukan heels. Nggak pernah ngeh keseringan pakai malah bawa penyakit. Padahal Andreas udah sering ngingetin untuk bawa sandal ganti supaya kakinya nafas. Akunya aja bandel, karena gaya nomer satu, kenyamanan nomer dua, bukan begituuuu para teman perempuanku??
Karena udah keseringan "salah" dalam pemakaian sepatu, tulang kakiku kejepit dan akhirnya meradang. Namun, untuk double check, dokter minta aku untuk cek asam urat. Karena bisa jadi sakit kaki yang aku alami disebabkan asam urat juga. Ternyata hasil tes darah pun baek-baek saja. Rasanya horeeee banget ternyata aku bebas asam urat. Dokter pun resepin dua macam obat—yang mana harganya mayan banget buat makan mingguan (kesehatan itu mahal, yes?). Satunya pereda nyeri, satunya lagi untuk saraf. Dokter juga menyarankan untuk nggak pakai sepatu yang terlalu sempit dulu dan no flats for a while. Paling bagus itu pake sepatu yang ada heels maksimal 3cm untuk nopang tumit kaki. Seorang Jane mana bisa tanpa flats. Apakah ini alasan baru untuk belanja sepatu baru??
Puji Tuhan, begitu pulang dari rumah sakit, langsung nelen obatnya, malamnya kaki udah enakkkk banget dong. Warbiasak sekali obatnya, ya! Dokternya juga mantap! For almost full ten days, I can finally feel my legs again. Rasanya enak banget napak lantai dengan normal, huhu.
Lesson learned:
So turns out, sakit kaki yang aku alami ternyata nggak seserius itu. Dokter bilang aku mengalami penyakit Morton's Neuroma. Penyebabnya di pemakaian sepatu yang terlalu sering dan sempit. Dan penyakit ini memang paling sering diderita oleh wanita. Aku agak kaget, sih. Karena aku cuma pake sepatu itu di hari Minggu pas keluar aja. Itu pun sepatu flip-on biasa lho (yang kayak di foto atas), bukan heels. Nggak pernah ngeh keseringan pakai malah bawa penyakit. Padahal Andreas udah sering ngingetin untuk bawa sandal ganti supaya kakinya nafas. Akunya aja bandel, karena gaya nomer satu, kenyamanan nomer dua, bukan begituuuu para teman perempuanku??
Karena udah keseringan "salah" dalam pemakaian sepatu, tulang kakiku kejepit dan akhirnya meradang. Namun, untuk double check, dokter minta aku untuk cek asam urat. Karena bisa jadi sakit kaki yang aku alami disebabkan asam urat juga. Ternyata hasil tes darah pun baek-baek saja. Rasanya horeeee banget ternyata aku bebas asam urat. Dokter pun resepin dua macam obat—yang mana harganya mayan banget buat makan mingguan (kesehatan itu mahal, yes?). Satunya pereda nyeri, satunya lagi untuk saraf. Dokter juga menyarankan untuk nggak pakai sepatu yang terlalu sempit dulu dan no flats for a while. Paling bagus itu pake sepatu yang ada heels maksimal 3cm untuk nopang tumit kaki. Seorang Jane mana bisa tanpa flats. Apakah ini alasan baru untuk belanja sepatu baru??
Puji Tuhan, begitu pulang dari rumah sakit, langsung nelen obatnya, malamnya kaki udah enakkkk banget dong. Warbiasak sekali obatnya, ya! Dokternya juga mantap! For almost full ten days, I can finally feel my legs again. Rasanya enak banget napak lantai dengan normal, huhu.
Lesson learned:
- Jangan menyepelekan sakit yang dialami. Segera cek dokter aja daripada nerka-nerka sendiri dengan cara googling.
- Meski bebas asam urat, jaga makan itu tetap penting. Karena aku rasa penyakit datang itu karena dari apa yang kita makan, sih (baru sadar jennnn?). Istilah you are what you eat itu benar adanya.
- Gaya boleh, tapi kenyamanan tetap yang utama ya, gengs. Mungkin buat yang suka pake heels, entah kewajiban atau hobi, jangan lupa di-treatment aja kakinya biar nggak gampang capek.
Saatnya hunting sepatu baru, mumpung bentar lagi Imlekan :P
Happy Monday folks!