How do You Celebrate?

How do You Celebrate?

Posted by Jane Reggievia on 2020-09-04T15:47:00.000+07:00

Merayakan di sini maksudnya merayakan momen-momen penting di antara kamu dan si pasangan. Yang belum punya pasangan alias jomblo, dimohon jangan baper saat membaca tulisan ini, ya *dikeplak* 

But anyway, secara general, apakah kalian ada cara-cara khusus untuk merayakan hari-hari penting? Entah itu ulang tahun, anniversary, apapun itu. 

Kebetulan aku dan pasangan mempunyai kebiasaan yang berbeda dalam hal merayakan ulang tahun maupun hari-hari penting lainnya. Aku terbiasa merayakan ulang tahun sejak kecil. Orangtuaku selalu menyiapkan acara ulang tahun di rumah sampai kami berusia 10 tahun. Setelah itu, perayaan ditiadakan, namun kue ulang tahun wajib ada. Sampai kami dewasa pun, merayakan ulang tahun seperti hukum yang nggak tertulis di keluargaku. Biasanya kami bagi tugas, siapa yang membeli kue, siapa yang mencari kado. Kalau urusan makan-makan, serahkan kepada yang berulang tahun, karena yang bersangkutan kudu traktir 😆

Sementara suami, seingat dia hari ulang tahun nggak pernah dirayakan yang gimana banget. Paling makan-makan di rumah, udah gitu aja. Kue ulang tahun jarang ada, karena nggak ada yang doyan kue di rumahnya 😅 Karena tradisi perayaannya nggak 'seheboh' keluargaku, buat suami hari ulang tahun itu sama aja dengan hari-hari biasanya. 

Gara-gara perbedaan ini, aku dan suami suka berantem nggak jelas di saat kami merayakan hari spesial.  Aku mengharapkan surprise romantis, eh ternyata suami lempeng-lempeng aja. Akunya juga, sih, sok-sokan ngode, padahal suami paling nggak bisa dikodein. Menurut dia, ngapain, sih, main kode-kodean. Udah jadi suami istri gini, kalau mau apa ya tinggal minta aja. Yaaaaa, maksud gue, kan, ingin diromantisin gitu lhoooo. Kalo minta langsung ya nda seru! 🙄

Mungkin karena aku anaknya melankolis juga, dikit-dikit ingin 'disentuh' perasaannya. 

Gara-gara ini, aku jadi penasaran apakah salah satu love language-ku adalah receiving gift (penerimaan hadiah). Ternyata ini ada di urutan ketiga (atau keempat) kalo nggak salah. Urutan pertama bahasa kasihku adalah "act of service"

Setelah dipikir-pikir, bukan hadiah pemberian suami yang kutunggu-tunggu. Ya, meski senang juga dikadoin *tetepp*. Namun, gestur dan niat suami saat dia menyiapkan segala sesuatu untuk menyenangkan istrinya which I appreciate the most. Kalo bahasa dangdutnya, aku dibuat klepek-klepek 🙈

Makanya, ketika Valentine tahun lalu tiba-tiba pegawai toko bawain bunga dan bilang titipan suami, aku cuma bisa senyum-senyum, padahal sebenarnya ingin loncat kegirangan. Mungkin ada yang mikir, hah masa kasih bunga pake jalur orang ketiga. Mana romantisnya, sih? Percaya nggak kalau aku bilang letak romantisnya bukan di bunga, tapi niat dan maksud suami untuk mengirimkan bunga tersebut ke rumah. 

Sama juga ketika merayakan birthday tahun lalu, suami mendadak bawel nanya aku ingin kue apa, mau dirayakan bagaimana dan di mana, aku merasa overwhelmed, in a good way. Di hari H, suami betulan mampir ke toko kue, beli cheese cake favorit akoh 😍, kemudian kami makan siang bertiga di sebuah kafe. It's simple, tapi akunya merasa disayaaaang banget. 

Menurut suami, setiap orang punya caranya masing-masing untuk merayakan hari spesial. Kalau dulu orangtuaku memberikan perayaan dengan cara mereka, aku nggak bisa mengharapkan suami melakukan yang sama. Jadi agak malu, sih, mengingat beberapa tahun lalu aku ngambek karena suami nggak ada niatan untuk merayakan hari ulang tahun istrinya 🙈 Namun gara-gara momen tersebut, akhirnya kami bisa saling memahami perasaan masing-masing. Kami berdua memutuskan untuk menciptakan cara kami sendiri untuk merayakan hari-hari spesial (:

***
Apakah teman-teman ada ritual perayaan dengan pasangan maupun keluarga? How do you celebrate? 😁 

Btw, teruntuk suamiku tersayang, ini bukan postingan kode untuk persiapan ulang tahun aku yang akan datang kok, suer bukan 😆 *but you can start to prepare it from now ðŸĪŠ*