Kenang-Kenangan Kelas Toddler

Kenang-Kenangan Kelas Toddler

Posted by Jane Reggievia on 2020-07-11T18:43:00.001+07:00

Dua minggu lagi, cah lanangku resmi jadi anak TK! Wohoooo *pasang confetti*

Padahal diam-diam terharu juga. Perasaan baru lahir kok udah mau jadi anak TK aja kamu nak. Karena masuk TK sebentar lagi, dan kebetulan Josh pindah sekolah, mamanya ingin menyimpan kenang-kenangan berupa tulisan selama Josh setahun di kelas toddler

Btw, kenapa Josh pindah, karena sekolah yang dulu hanya sampai jenjang TK B. Sementara kami ingin Josh TK langsung SD di sekolah yang sama, biar nggak mumet pindah-pindah lagi. Alasan lain (dan yang terutama), sekolah lama biayanya mihilll hihi 

Baca: Akhirnya Josh Masuk Preschool Deh! 

Di Instagram, aku memang menyebut toddler class ini sebagai PG alias playgroup. Padahal sebenarnya bukan. Awalnya kukira toddler itu semacam PG lho. Lagian sekarang ribet deh yaa. Ada baby class lah, toddler lah, kemudian baru PG sampai TK. Bless our generation A! Dari bayi udah sibukkk sekolah 😝

Selama setahun di toddler, kegiatan Josh dan teman-temannya terbilang cukup padat. Padahal setelah kubaca-baca pengalaman orangtua yang punya anak seusia Josh, kegiatan Josh di toddler itu sama sibuknya dengan anak tingkat PG. Tiap bulan ada ajaaaa event yang harus diikuti. Terkadang harus menyiapkan dresscode khusus segala macam (kemudian emak-emaknya ikutan riweuh). Bahkan jam masuk sekolahnya aja tiap hari, pukul 10-12 (anaknya masuk siang). 

Meski kegiatan sekolah cukup rempong, tapi tidak dengan activity harian yang dikerjakan anak-anak. Untuk balita seusia 2-3 tahun, kegiatan selama di kelas toddler cukup aman. Dan karena sekolah Josh dulu adalah berbasis montessori, mereka lebih banyak bermain sambil belajar practical life. Misalnya, belajar menuangkan air ke dalam gelas, memindahkan biji-bijian dengan sendok, menyusun balok dari besar sampai kecil dll. 

Masa-masa Josh sekolah juga adalah masa-masa terbaik untuk mama. Karena secara nggak langsung, porsi me-time mama lebih banyak dan punya teman-teman baru juga. Ini toh rasanya jadi ibu-ibu anak sekolahan :D

Eniweii, karena judulnya kenang-kenangan semasa kelas toddler, yukss mari tengok momen apa yang bermakna selama setahun ini. 

1. Karyawisata ke Taman Safari

Kegiatan outing pertama Josh sekaligus yang paling berkesan. 

Karyawisata ini diikuti oleh semua murid alias satu sekolahan. Khusus anak toddler, tentu saja harus ditemani walinya. Karena yaa, nda mungkin tho teachers-nya handle 30 balita. Bisa-bisa besoknya pada resign karena nggak sanggup hihi 

Terserah kok yang nemenin boleh salah satu orangtuanya, walinya, neneknya, atau sekomplek juga boleh asal pada bayar yak! Kebetulan hari itu aku aja yang nemenin Josh, karena papanya, kan, kerja. Lagipula kami bertiga udah pernah kok ke Taman Safari waktu Josh masih berusia 2 tahun. Kali ini berdua sama mama aja deh. Tapiii, berangkatnya rame-rame bareng teman naik bus pariwisata. Seru banget, kan! Kalau boleh jujur, yang seneng emaknya HAHAHA ceritanya kangen masa-masa sekolah dulu 😆

Namun, kalau boleh jujur lagi, sebetulnya aku cukup deg-degan akan sesuatu. Ini pertama kalinya Josh berangkat jarak jauh tanpa memakai diaper!

Jadiii, sebelum sekolah itu Josh memang udah lepas diaper kalau di rumah aja atau cuma pergi ke supermarket. Sementara pegi-pegi kayak ke mall, gereja atau ke mana pun yang jam peginya kemungkinan besar di atas dua jam, aku masih pakaikan diaper. Begitu masuk sekolah, aku berinisiatif untuk lepasin diapernya aja sekalian latihan. Awal-awal masuk sekolah masih suka ngompol, penyebabnya karena nangis terus-terusan ditinggal mamanya jadinya ngompol deh hahaha Tapi setelah itu, anaknya bisa ngomong, sih, kalau mau pipis. 

Tadinnya bingung, mau pakein diaper atau nggak usah, ya, untuk karyawisata ini. Mikirin jarak sekolah ke tempat tujuan nggak terlalu jauh memang, paling hanya 40 menitan. Tapiiii, hawa di Taman Safari waktu itu cukup dingin, alias bikin beseran. Takut-takut kalau anaknya minta pipis terus gawattt deh. Cuma mikir lagi, kalau dipakaikan diaper kembali, sia-sia dong latihan lepas beberapa minggu ini. Dipakein lagi entar anaknya bingung. 

So, diputuskan... OKE! Mari kita berangkat tanpa diaper! Selama perjalanan pun, entah berapa kali aku bolak-balik nanyain Josh bak kaset rusak, "Josh, mau pipis? Josh, mau pipis kasih tau mama, ya! Josh, kamu beneran nggak mau pipis?" 

Ini belum sampai Taman Safari aja udah panjang, yaaa, tulisannya. Baru perkara diaper doang 🤣 

Agendanya apa aja, sih, selama karyawisata ini? 

Yang pasti anak-anak safari tur, di mana mereka bisa melihat para binatang dari dalam kendaraan selama kurleb 45 menit. Setelah itu dilanjutkan dengan nonton beberapa atraksi yang sudah ditentukan oleh pihak sekolah. 

Josh hampir menikmati keseluruhan agenda hari itu. Kecuali pas akhir-akhir, mungkin mendekati jam tidur siang anak-anak, rata-rata ada yang cranky, ada juga yang teler duluan. Aku bisa melihat setiap wajah para ibu yang menghadapi anak tantrum. Duh, ternyata bukan gue doang yang berubah jadi emak tiri kalau menghadapi anak tantrum hihi *sekarang udah nggak kok!... ah masa?*


How was it? 

It was super fun! 

Udah lewat setahun, Josh masih ingat dengan memori karyawisatanya ini lho. Kayaknya dia nggak begitu ingat waktu pergi bersama kami. Sebaliknya, memori karyawisata ini masih melekat di ingatannya. Tiap kali lihat plang Taman Safari, dia pasti berujar, "Josh pernah ke sini lho naik bus!". Syukurlah anaknya senang! Apalagi Josh mulai tertarik dengan para binatang. Dia hampir bisa menyebutkan semua binatang yang ditemui. 

"Mama! It's an elephant!" 
"Waaaah it's a tiger! Roaaar!"
"Maaa, do u see a giraffe right there? Look look!"
"Ihh, maaa ada lion! Takuttt!" 

SERUUUU ((: 

2. Baby Shark Performance 

Belum genap sebulan masuk toddler, Josh dan teman-teman sekelasnya harus tampil menari di atas panggung! 

Panggung mall Botani doang kok, hahahaha. Ceritanya bulan itu sekolahan mengikuti education fair di Mall Botani. Setiap tingkatanmulai dari toddler sampai prep class (TK B)menampilkan 'performance' yang berbeda-beda. Untuk kelas toddler, mereka diminta untuk joget lagu kebangsaan anak-anak di seluruh dunia, Baby Shark

Ah, hari gini semuanya juga bisa baby shark dance. Gue pun juga bisa! 

Iya, betul. Tapi kalau jogetnya di depan keluarga sendiri, orang-orang yang nggak dikenal, apakah anak-anak tetap tampil pede? 

Sebagai anak yang introvert (bukan pemalu ya, apalagi jago kandang), aku sempat kuatir kalau Josh mendadak diserang kecemasan saat naik ke atas panggung nanti. Josh ini kalau di luaran memang agak diam, tapi sejujurnya kalau bersama orang-orang yang dia kenal dan merasa nyaman, dia bisa menunjukkan jati dirinya yang asli. Makanya, aku sempat harap-harap cemas apakah anak ini mampu tampil di depan banyak orang yang nggak dikenalnya samsek? 

Sesampai di tempat acara, aku langsung membawa Josh untuk ketemu dengan Miss dulu. Josh dan teman-temannya harus menunggu sekitar hampir sejam sebelum mereka benar-benar tampil. Mulai deh, beberapa anak cranky. Ada yang mulai nangis nggak mau nari, nggak mau ketemu Miss. Duh, kalau udah begini dipaksa-paksa juga kasihan, kan ): 

Lalu, bagaimana dengan Josh? 

Awalnya dia memang sempat nggak mau 'dilepas' bareng Miss. Mungkin masih anxious sekali, ya, takut pisah jauh-jauh dari emaknya di tempat asing. Eh tapi lama-lama dia mau lho. Saat diajak nunggu di bakcstage, aku sempat ngintip anaknya rungsing nggak, ya. Ternyata... nggak sama sekali! Anaknya malah duduk mojok sendiri sambil melamun. Emang dasar anak introvert! 😂

Begitu waktunya tampil, reaksi anak-anak di atas panggung beraneka ragam. Ada yang bengong, ada yang super pede joget-joget sampai agak ke tengah, ada yang nangis jejeritan "NGGAK MAOOO" sambil dipelukin Miss, ada juga yang diem aja tanpa gerak-gerik apapun. Lucu banget deh lihat krucil-krucil ini. Gemas! 

Kebetulan Josh berdiri paling pojok dan dia salah satu anak yang bengong 😂 Sesekali gerak tapi irittt banget. Entah bingung liat banyak orang atau nyariin emak bapaknya. Di saat ibu-ibu lain heboh di barisan depan sambil ikutan joget dan nggak lupa henpon di tangan untuk merekam, aku malah ngumpet biar Josh fokus untuk penampilannya. Tentunya, sambil jepret-jepret juga dong buat kenang-kenangan.

"Dduuu-duuu dduuu..." (pliss jangan nyanyi blekping)

Selesai acara dan ketemu Josh lagi, langsung deh kuhujani dengan kata-kata pujian sambil mengacung-acungkan jempol. "Anak mama hebaaat! Pinterrrr! Good job!". Boleh dong, yaa, bangga. Namanya juga pertama kali liat anak tampil, meski anaknya clueless di atas panggung tadi, hihi. 

3. Mini Mind (open house performance) 

Kegiatan Josh terakhir di sekolah sebelum akhirnya diberlakukan home based learning alias belajar di rumah aja. 

Bulan Februari kemarin, sekolah Josh mengadakan open house sekalian pertemuan orangtua murid. Sebelum meeting dimulai, akan ada 'penampilan' khusus dari murid-murid dari setiap tingkatan. Tujuannya adalah memperlihatkan kepada orangtua, sejauh mana, sih, mereka belajar di dalam kelas. Perkembangan mereka seperti apa dan lain-lain. Uniknya, setiap anak per kelas ditunjuk melakukan 'penampilan' yang berbeda-beda. Misalnya, si A, B dan C akan menampilkan kegiatan montessori. Sementara, si D, E dan F di bidang Geografi dan seterusnya.

Josh mendapatkan bidang Matematika, di mana dia harus counting objects menurut angka-angka yang sudah disediakan, mulai dari 1-10. 

To be honest, setelah melewati penampilan yang sudah-sudah (I told youuu sekolahnya sibuk!), kali ini aku benar-benar yakin kalau Josh akan menampilkan yang terbaik. Pertama, dia udah nggak terlalu demam panggung. Kedua, Math is his favorite subject. 

Pada dasarnya, Josh memang suka sekali dengan angka dan berhitung. Dia sendiri sangat percaya diri dengan apa yang dia suka. Ketimbang disuruh nari atau nyanyi, Josh lebih senang kalau dia disuruh berhitung. Coba deh kapan-kapan ketemu Josh, suruh dia berhitung, dia pasti excited

Dan benar aja, kan. Saat Josh dan beberapa temannya naik ke atas panggung, belum gilirannya aja dia udah sibuk menghitung dan menata benda-benda sesuai jumlahnya. Sambil menghitung, sesekali dia curi-curi pandang ke mamanya. Aku yang duduk di barisan depan pas dekat panggung pun berusaha untuk kalem, stay cool dan senyum sewajarnya. Padahal ingin sekali berseru, "THAT'S MY SON!" 🤣


Bukan aku doang lho yang merasa bangga. Mamah-mamah lain yang duduknya bersebelahan denganku pun senyum-senyum bahagia semuanya, bahkan mungkin ada yang hampir menitikkan air mata saking terharunya. Yaa, harap maklum. Namanya juga ibu-ibu, hihi. 

Menurut pengamatan guru di kelas, Josh memang paling terlihat minatnya dalam matematika. Josh memang nggak begitu suka disuruh-suruh nyanyi sambil bergandengan tangan, misalnya. Atau mengerjakan cutting/tracing worksheet. Pokoknya ketemu angka, mukanya sumringah. 

Wah, kalau gini ceritanya, tiap ada pelajaran Matematika belajar sama papa aja, ya, Josh. Mamamu dulu tiap ulangan Matematika pasti langganan remedial. 

***
Selamat naik TK dan menikmati sekolah yang baru, ya, anakku! Sebetulnya mama sedih, karena kamu nggak bisa ketemu dan berkenalan langsung dengan guru serta teman-teman yang baru. Belum bisa main di playground sekolahan atau belajar di dalam kelas. Sementara ini masih harus via online. Berdoa aja supaya kondisi cepat kondusif, sehingga kamu bisa menikmati sekolah lagi, ya! (: