No Buy Challenge: Nggak Jajan Kopi Sebulan, Seriusan Nih?

No Buy Challenge: Nggak Jajan Kopi Sebulan, Seriusan Nih?

Posted by Jane Reggievia on 2020-04-01T13:09:00.000+07:00

Ada yang pernah dengar istilah "no buy" challenge

Pertama kali aku mendengar tentang ini dari blognya Rebecca, From Roses. Sesuai dengan namanya, no buy berarti kita nggak boleh beli apa-apa selama periode tertentu (biasanya sebulan atau lebih panjang). Tujuan utamanya untuk menekan angka pengeluaran atau sekedar melakukan penghematan finansial. Ada juga yang ingin mengurangi barang-barang di rumah, misalnya pakaian, sepatu atau lainnya. Selama waktu yang ditentukan, kita juga bisa sekalian merenung dan melakukan instropeksi diri. Misalnya, dengan mengurangi atau nggak beli barang tertentu sama sekali tuh membuat kita merasa seperti apa, lebih menghargai barang-barang yang ada dan sebagainya. Bisa banyak hal, sih, tergantung masing-masing orang yang menjalaninya. 


Kenapa aku tertarik untuk melakukan gerakan no buy ini?


Waktu aku cek total pengeluaran selama setahun kemarin melalui aplikasi Money Manager, ternyata aku mengeluarkan cukup banyak uang untuk jajan kopi. No surprise, of course. Ditambah tren es kopi susu yang merajarela membuatku penasaran untuk coba berbagai jenis dari warung kopi yang satu ke yang lainnya. Seringnya, sih, aku beli via ojol, karena promonya macem-macem (racunnn memang racun!). Belum lagi di saat sambilan nunggu Josh pulang sekolah, kadang-kadang aku mengambil waktu seminggu sekali untuk blogging di kafe, itu berarti ada biaya tambahan untuk ngopi di luar rumah.


Lama-lama ngerasa bokek juga nih jajan kopi mulu di luar. Padahal tiap pagi pun aku pasti bikin kopi sendiri di rumah. Akhirnya, selama bulan Maret kemarin aku mencoba untuk melakukan no buy challenge khusus untuk kopi. Peraturannya kira-kira begini: 
  • Nggak boleh jajan kopi melalui delivery ke rumah
  • Boleh ngopi dine-in kalau lagi blogging (seminggu sekali) 

Terus, kira-kira berhasil nggak? 

Awal-awal aku ngerasa udah gagal karena beberapa kali ngopi di luar, padahal itu peraturan yang kubuat sendiri, tetap aja feeling guilty because deep down I know I should NOT do this 😂 

Namun, dalam sebulan ini total aku jajan kopi itu 9 kali (sekitar 200 ribu rupiah). Not bad, kan? IYE, TAPI JUDULNYA NO BUY JADI GAGAL TOTAL 🤣🤣

Aku rasa dari jumlah pengeluaran tersebut banyak dipengaruhi dengan social distancing yang saat ini sedang dijalankan. Hasrat jajan kopi selama #dirumahaja malah nggak gimana banget. Mungkin agak was-was kali, ya. Dan setelah baca ulang blognya Rebecca, ternyata ada istilah lainnya, yaitu low buy, di mana peraturannya lebih fleksibel dan sekedar mengurangi pembelian barang tertentu. Berarti, kalau ini judulnya low buy, tentu lah saya cukup berhasil bukan? LOL

Apa yang bisa dipetik dari pengalaman no buy ini? 


Hal pertama yang paling dirasakan adalah, ternyata jajan kopi itu bukan sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi. Seringkali hasrat ingin buka aplikasi ojol untuk beli kopi itu sebenarnya karena aku bosan aja. Lagi mentok ide nulis, pengen ngopi. Lagi bete, maunya kopi. Pengen nonton tapi nggak ada cemilan, pengen kopi. Untuk mengalihkan semua rasa bosan ini, ya beli kopi. Padahal sekali lagi, aku nggak butuh. Kalau memang ingin ngopi, tinggal ke dapur aja kok. Makanya nggak jarang juga setelah aku klik tombol check out, perasaan menyesal langsung muncul HAHAHA. Perasaan ini nggak akan ada kalau memang aku kepepet butuh ngopi di saat stok kopi di rumah lagi habis dan belum sempat ke supermarket lagi. Delivery kopi adalah solusi tercepat dan termudah. 

Kalau tiba-tiba kepengen jajan kopi, aku buru-buru mengalihkan perhatianku ke aktifitas lainnya. Jadi misalnya kalau sedang mentok nulis, ya aku nonton Youtube dulu atau beberes kamar. Pokoknya aku bakal melakukan hal lain supaya nggak buang waktu untuk scrolling gerai kopi mana yang ingin aku pesan kopinya.

Lagipula, budget 200ribu itu bisa dialokasikan di kebutuhan lainnya, kan? 

Apakah bakal melakukan challenge ini kembali? 


Definitely, yes. Mungkin aku juga akan mencoba di aspek lainnya. Namun untuk saat ini, kebetulan pengeluaranku paling bocor di bagian kopi (dan makanan juga). 

***
Ada yang pernah melakukan no buy challenge seperti ini? 
Kalau belum pernah, would you ever do this? :D