Serba-Serbi Big Bad Wolf Books Jakarta 2019

Serba-Serbi Big Bad Wolf Books Jakarta 2019

Posted by Jane Reggievia on 2019-03-07T11:03:00.000+07:00

Setelah mangkir dua tahun lamanya, akhirnya hari Minggu kemarin aku berhasil menyambangi pameran buku terbesar sejagad raya untuk kedua kalinya!

Big Bad Wolf (BBW) tahun ini digelar selama 11 hari, 24 jam (non stop!) dan masih berlokasi di ICE BSD, Tangerang. Pengalaman kedua ini patut diceritakan karena aku merasa sangat berbeda dengan pengalaman pertama.

Baca: Pengalaman Pertama di Big Bad Wolf Books Indonesia 2016

Pertama kali ke BBW itu lagi hamil sekitar lima bulanan deh, nekad ambil risiko gencet-gencetan (in reality, aman-aman aja kok 👌) ke sana karena udah ngidam parah pengen hunting buku. Tahun berikutnya, nggak bisa pergi karena baru punya bayi dan tahun berikutnya coba ikutan jastip dan lumayan bisa dapet beberapa buku bagus untuk Josh. 

Baca: Enak dan Nggak Enaknya Ikutan Jastip Big Bad Wolf 2018

Sebelum cerita pengalaman kemarin, aku pengen share sedikit fun facts tentang BBW, ya. Siapa tau yang belum familiar bisa punya bayangan tentang acara ini. 

1. Kenapa namanya Big Bad Wolf? 
Kalo suami nggak nanya kemarin pas on the way ke event, aku juga nggak bakal cari tahu juga tentang ini, hahaha. Iya juga, ya, kenapa harus serigala? Kenapa nggak kucing atau harimau? 

Ternyata, nama event ini terinspirasi dari karakter serigala jahat yang pernah muncul di dongeng klasik seperti Three Little Pigs dan Little Red Riding Hood. Nama karakter ini dipilih sang owner karena terkesan nakal dan menarik. 

Kalo pemahamanku, BBW ini, kan, 24 jam yaa dan serigala biasanya 'bangun' di malam hari. Jadi dia sengaja membangunkan banyak orang untuk beli buku-buku murah di event ini. Ini ngarang, ya, nggak ada penjelasan pasti kok tentang ini HAHAHA

2. Siapa pencetus acara bazaar buku tahunan ini? 
Pemilik bisnis BBW ini adalah sepasang suami istri berasal dari Malaysia, bernama Andrew Yap dan Jacqueline Ng. Ide ini tercetus karena mereka menyadari bahwa kesadaran membaca di negara Malaysia cukup rendah, sehingga mereka mulai memasarkan buku-buku murah dan BBW ini sukses mendapat respon positif dari masyarakat, khususnya warga Melayu, setelah beberapa kali digelar. 

3. Kenapa buku-bukunya murah banget?
Dilansir dari situs Tempo, sang pemilik BBW ini nggak menjelaskan secara gamblang, namun ia memastikan buku-buku yang dijual itu orisinil, bukan bajakan. Dia bisa mendapatkan harga murah karena buku-buku tersebut adalah sisa produksi yang berlebih atau yang tidak terjual. Makanya pada syok berat ya nemu box set novel yang bisa dibanderol dengan harga di bawah maratusrebu di BBW ini, padahal harga aslinya tuh bisa mendekati jutaan lho. Bikin pusing memang. 


via GIPHY

Terus, gimana pengalaman ke BBW kedua kalinya ini? 

1. Penataan buku jauh lebih rapi dan spesifik sesuai kategori buku. 

Pertama kali ke BBW tiga tahun lalu, buku-bukunya tuh disusun dalam kardus, terus kitanya harus jongkok-jongkok untuk cari buku yang kita mau. Aselik, buat bumil kayak aku waktu itu, sih, perjuangan banget. 

Berbeda dengan sekarang ini yang udah ditata dengan baik, buku-bukunya dikeluarkan semua dan kita bisa melihat dengan leluasa judul-judul buku yang ingin dicari.

Lautan buku atau lautan manusia?

Makin ke sini, BBW itu makin identik dengan buku anak-anak, makanya children books section-nya gedaaaaa abis! Kategori buku anak-anak, kan, banyak pisan. Nggak kebayang kalo semua kategori disebar aja gitu di meja, pasti keburu jiper deh hunting-nya. 

The good news is, di BBW kemarin semua buku anak dipisah per kategori. Misalnya, board book (lebih ke buku-buku cerita bergambar), activity book, sticker book, coloring book, reference book (kayak ensiklopedia gitu) dll. Kalo susah nyarinya, tinggal tanya anak magang yang lagi beberes buku aja, kalo mereka kurang tahu biasanya akan diarahkan ke customer service (CS) yang posisinya di tengah-tengah hall

2. Ada food court dan playground

Tahun ini nggak usah takut laper atau haus, tinggal melipir deh ke food court buat isi perut sekalian rehat sejenak. Kemarin aku nggak mampir ke food court-nya, sih, namun mata ini sempat-sempatnya menangkap kedai bertuliskan "Nasi Campur 88". Emang yee, jago benerrr mata gue liat beginian.

Kalo playground aku nggak sempat mampir juga karena nggak niat juga, sih, it's a jam-packed with kiddos and their guardians! Bentuknya semacam ballon playground gitu dan cukup besar. Buat orangtua yang risih bawa anaknya sambil hunting buku, boleh dibawa ke sini nih, asal ada yang jagain, ya.

3. Selain kategori buku anak, koleksi buku lainnya nggak begitu banyak (malah cenderung berkurang).

Seperti yang kubilang, BBW ini makin melengkapi koleksi buku anak-anaknya, dari tahun ke tahun pilihan buku anak-anaknya tuh buanyak banget.

Entah perasaanku atau gimana, genre buku lainnya pun jadi tambah sedikit. Contohnya, buku self-help yang cuma tersedia 2 meja. Padahal aku berharap bisa mendapat cukup banyak pilihan dari genre namun sayangnya tidak.

Kemudian, untuk kategori romance dan YA. Sekali lagi, entah perasaanku atau nggak getol carinya (udah bolak balik 3x juga...), cuma berhasil dapet 3 biji, salah satunya The Notebook karya tak lain tak bukan Nicholas Sparks. Been so long to read the book, karena udah nggak dijual di mana-mana. Di Bookdepository aja hampir 200an, di BBW cuma bayar 80rb!

4. Bikin wishlist buku ternyata nggak begitu terpakai.

Kecuali, kalo cari buku anak-anak, ya. Dua kali aku nunjukkin cover buku untuk Josh ke CS-nya, puji Tuhan dapet di BBW kemarin.

Untuk buku-buku lainnya sayang sekali nggak nemu di sana. Aku pingin banget baca novelnya Bird Box karena penasaran aja setelah nonton filmnya, siapa tau nemu di section crime-thriller. Apa daya hasilnya nihil. Mau cari judul lain no idea yang mana yang oke.

Jadi, sebenarnya bikin wishlist itu nggak wajib-wajib amat, karena bukunya belum tentu ada. Jujur aja, banyak novel yang penulisnya aku nggak familiar, bisa beli dua judul itu pun hanya diyakinkan oleh sinopsis di belakang buku.

5. Namun, bikin budget belanja buku tetap penting.

Demi dompet nggak bolong atau saldo rekening terjun bebasss!

Apalagi buat pecinta novel, hati-hati tergoda dengan cover buku yang lucuk-lucuk. Soalnya beneran deh, kalo nggak inget budget dan sinopsis cerita yang sebenarnya biasa-biasa aja, udah kuborong buat "menghiasi" rak buku di rumah.


Kemarin ke BBW aku pasang budget maksimal 1jt, untuk buku Josh maupun buatku sendiri. And guess total yang kuhabiskan kemarin? Enam ratus lima puluh ribu rupiah untuk total 3 novel dan 6 buku Josh. Not bad, kan?


via GIPHY

Any tips and tricks? 
  • Sedia air minum di dalam tas, karena gampang dehidrasi. RALAT: diingetin Sintia di komentar, baru inget juga kita nggak boleh bawa masuk minum, yang bawa ditahan di luar pintu masuk. Jadi pastikan kita minum cukup dulu sebelum hunting, ya. Thank you, Sintia! :D
  • Kalau ingin berhenti sebentar untuk sortir buku, cari tempat yang sebisa mungkin nggak menganggu pengunjung yang lain, biar sama-sama nyaman. 
  • Buat parents yang bawa anak, khususnya yang di bawah 5 tahun, tolong anaknya jangan sampai lepas! Bukan sekali dua kali aku dengar pengumuman kalau ada anak yang terlepas dari orangtuanya. Terus nih, yang bikin bingung, panggilan tersebut ditujukan kepada si anak untuk datang ke bagian customer service di mana orangtua menunggu. Kebetulan kemarin yang 'hilang' anak usia 3 tahun. Pertanyaannya: memang anak usia 3 tahun bisa fokus mendengar panggilan dari CS tersebut, ya? Terus, memang dia tau lokasi CS di mana? Ini serius nanya, karena nggak kebayang aja, kecuali kalo si anak udah pinter komunikasi, lah kalo yang nggak? Mewek kali, ah T_T 
  • Buat yang nggak kuat udara dingin AC, jangan lupa bawa jaket. Kebetulan cuaca di Tangsel kemarin mendung, masuk hall makin dingin, padahal orangnya banyak, ya, tapi tetep aja ngerasa beku. Sampai sempat bersin-bersin coba di dalam, hahaha. 
  • Buat yang laper ingin makan, melipir aja ke food court, jangan makan sambil jalan, apalagi sampai buang sampah di sepanjang jalan. Please, jangan, yaaa. 
  • BBW menyediakan kantong plastik untuk belanjaan kita. Kalo boleh saran, misalkan udah tau nih belanjanya bakal di atas 10 buku, bawa aja eco bag sendiri atau koper sekalian biar nggak berat. Biar nggak kebanyakan kantong plastik aja gituu... go green go green! 
  • Be friendly to the staffs! Mereka tuh kerja 24 jam lho! Ya, shift-shift-an, sih, tapi tetep aja capek. Jadi jangan jutek kalo misal mereka nggak bisa bantu menemukan apa yang kita cari, biasanya kalo mereka kurang tau, kita bakal diarahkan ke CS langsung. 
  • Struk BBW setelah bayar jangan langsung dibuang, karena keluar ruangan akan diperiksa oleh security. Selain itu, struk tersebut bisa dipakai klaim rewards di booth BCA, bank yang bekerja sama dengan BBW tahun ini. 

Sekalian aku mau pamer buku-buku Josh yang dibeli kemarin, ya. Ini belinya udah mindful banget, alias udah yakin pasti dibaca atau dipakai sama anaknya. Kemarin di BBW banyak koleksi buku-buku kartun franchise, kayak Disney Frozen, Nemo, Minions, Cars dll. Kebetulan Josh belum kukenalkan dengan kartun tersebut (karena emaknya nggak niat mengenalkan juga LOL), jadi aku beli yang biasa aja. 

 Sebenarnya Josh punya Bible story seperti ini dibeliin Poponya dalam bahasa Mandarin, ternyata di BBW ada jual versi aslinya dalam bahasa Inggris. Daripada beli yang sama, aku beli yang ini versi puzzle. Jadi di dalamnya setiap cerita ada puzzle yang harus disusun. Seru, yaa? 
Price: 105k 

Salah satu yang ada di wishlist karena Josh lagi ngefans dengan construction vehicles, khususnya excavator. Karena dia memang belum punya mainannya, sekalian aja deh beli play set ini. Pas dibuka, agak zonk, karena dari 8 jenis karakter yang ada, 5 di antaranya yang includes nggak ada excavator! Untung anaknya hepi-hepi aja, sih. Play mat-nya dipake buat mainan mobil-mobilan yang lainnya juga. 
Price: 105k

 Story book ini sweet banget, bercerita tentang hewan yang mencari mamanya. Ada beberapa karakter hewan dengan judul dan isi yang sama. Aku pilih bebek karena Josh masih aja ngefans dengan bebek, terus ini ilustrasinya juga bagusss, bebeknya gemes! 
Price: 55k

 Sebenarnya Josh udah punya buku alphabets tracing, aku beli yang ini karena ukurannya lebih kecil dan praktis dibawa. Bentuknya juga unik kayak kalendar meja.
Price: 80k

 Hoki banget nemu ini di antara tumpukan buku stiker lainnya yang nggak begitu menarik buatku. Harganya paling murah pulak! Sticker book ini berisi pengenalan macam-macam shapes dengan ilustrasi real (bukan kartun). Buku ini udah hampir selesai dalam 2 hari, definitely my son's favorite! 
Price: 30k

Emak-emak pengabdi Campbell Books pasti tau koleksi sticker book yang ini. Harga aslinya bisa di atas 100k. Tahun lalu aku juga beli Campbell sticker book dan Josh suka banget, karena emang lagi senang tempel-tempel stiker. Semoga yang ini cocok juga buat dia. 
Price: 55k

***
BBW ini salah satu event tahunan yang super seruuuuu bagi pecinta buku. Meskipun aku agak menyesali karena koleksi buku lainnya nggak begitu banyak, tetap aja malam sebelumnya aku nggak bisa tidur karena terlalu excited.

Acara ini bisa jadi ajang rekreasi keluarga juga. Senang juga, sih, lihat keluarga yang datang bareng anak-anaknya, terus bocah-bocah pada heboh ngambilin buku, tinggal papa dan mamanya manyun dehhh sambil ngitung lembaran duit di dompet, hahaha. 

Ada yang masih berencana untuk pergi ke BBW dalam minggu ini? Atau udah lebih dari sekali nih ke sana? 

Buat para pecinta buku, book sellers, admin jastip atau sekedar ingin tau seperti apa, sih, bazaar buku terbesar di dunia ini, monggo mampir deh ke BBW ini. Setahuku, sekarang BBW nggak cuma di Tangerang aja (iya, bukan di Jakarta, tapi TANGERANG), beberapa bulan ke depan BBW bakal mampir ke beberapa kota besar lainnya seperti Medan, Surabaya dll. Pantau aja di Instagram atau situs mereka untuk update

Semoga artikel ini membantu untuk yang ingin pergi, yang belum pernah pergi atau hanya sekedar ingin baca-baca aja. Have a nice day and good luck with Big Bad Wolf!