Tanya-Tanya Soal Blogging (saling sharing ilmu bareng yoks!)

Tanya-Tanya Soal Blogging (saling sharing ilmu bareng yoks!)

Posted by Jane Reggievia on 2019-02-27T16:19:00.001+07:00

Sejak punya niatan untuk konsisten dalam blogging, mendadak pertanyaan tentang blogging di kepala ini banyak banget. 

Ternyata kalo mau serius ngeblog itu perintilannya lumayan banyak, ya. Usia blogging, sih, udah lebih dari 10 tahun (terhitung sejak bikin blog pertama di tahun 2007), tapi kok malah ngerasa kayak blogger newbie tiap kali nemu istilah-istilah blogging yang belum pernah aku pelajari sebelumnya.

Bikin postingan gini terinspirasi dari Ci Gesi yang pernah membuat blog post serupa. Sebenarnya bisa aja, sih, langsung nengok ilmu dari sana, cuma karena itu ditulis di tahun 2016, aku sendiri kurang yakin apakah masih relevan untuk tahun 2019 ini. Besides, I have my own questions and curiosities about blogging stuffs

Daripada menerka-nerka sendiri dan malah akhirnya jadi tambah bingung, lebih baik aku jabarin pertanyaanku seputar blogging di sini aja. Semoga ada yang berbaik hati bantu sharing di sini, ya. Sekalian kita belajar bareng aja deh. 

1. Kebutuhan blogging schedule: perlu atau nggak? 

Beberapa blogger yang aku tau di luar sana mereka punya jadwal posting yang tetap setiap minggunya. Semisal hari Senin posting tema parenting, hari Selasa tema food, hari Rabu tema traveling dan seterusnya. Biasanya yang punya jadwal begini adalah blog yang niche-nya lifestyle, alias yang punya bahan topik untuk dibahas. Contoh blog lokal yang menerapakan blogging schedule ini adalah Annisast dan Reyne Raea.

Bikin jadwal posting untuk apa, sih? Ya, supaya tampilan blog lebih rapi dong, sekalian monetize blog juga. Tujuan utamanya adalah memudahkan si empunya blog dalam menulis konten. Karena udah ada jadwalnya, harusnya nggak terlalu pusing untuk mikirin "duh besok nulis apa ya di blog?". Harusnya.

Sejak akhir tahun lalu, setelah bikin blog guide aku jadi kepikiran untuk menyusun jadwal posting juga untuk blog ini. Nggak yang saklek banget, sih, hari tertentu harus posting tema yang sesuai. Misalnya, topik Diary of The Week di mana aku cerita kegiatan selama seminggu selalu aku posting di hari Senin. EDITED (07/12/19): topik ini udah di-upgrade menjadi Diary of The Month, kegiatan atau cerita dalam sebulan direkap menjadi satu. Topik yang berkaitan dengan hobi atau favorite things biasanya aku posting di menjelang weekend. Selebihnya suka-suka hati aja mau publish tulisan di hari apa.

Pertanyaannya adalah: apa manfaat yang benar-benar dirasakan dengan membuat blogging schedule? Nambahin pageviews kah? Produktifitas blogging jadi meningkat? Atau ada yang lainnya?

Kalo pengalamanku sendiri, nulis sesuai jadwal ini nggak bertahan lama, karena kalo udah menyelasaikan satu tulisan rasanya ngebet banget pengen ditulis di hari itu juga ðŸ˜…

Saat liburan kemarin ke Bali pun, aku sempat 'dihantui' jadwal posting ini, kemudian ketakutan sendiri karena nggak ada update blog post samsek, entar readers pada kabur gimana?! *pede banget padahal yang baca juga seberapa sihh LOL*

Makanya aku kagum banget lah sama blogger dan content creators di luar sana yang masih aktif posting konten padahal lagi liburan, kok bisa sih?? Kalian yang rajin banget apa aku yang terlalu malas, ya??

2. Tentang giveaway. 

Nah, yang ini aku benar-benar no idea makanya ingin tanya pendapat, padahal udah dari kapan hari yak bilang mau bikin giveaway kecil-kecilan di sini.

Kira-kira ada tips tertentu untuk blogger yang pertama kali mengadakan giveaway nggak? Or just do it right away? 

Terus, dalam pemilihan pemenang, kalian lebih suka milih random atau milih secara personal berdasarkan jawaban? Tapi ini kayaknya tergantung hadiah, ya. Ada beberapa blogger yang aku tau mereka suka pick winners secara personal, karena hadiahnya si blogger sendiri yang beli, jadi curated gitu lho.


3. Tentang sponsored job.


Aku nggak mengejar uang dari blog ini, sih, bukan yang terutama lah. Tapi kalo ada rezeki tentu saja tidak akan kutolak.

Sepengetahuanku, sponsored job itu kan ada berbagai jenis, ya, yang paling sering ditemukan biasanya product review atau link placement (eh bener nggak ya istilahnya? Atau affliate links?).

Blog ini pernah mendapatkan sponsored job berupa link placement itu. Job yang satu ini biasanya kita cukup menulis sebuah postingan sesuai brief yang sudah diberikan, kemudian menaruh link di beberapa kata kunci yang sudah ditentukan juga.

Nah, kalau teman-teman yang menerima job seperti ini biasanya menuliskan "sponsored job" di judul atau cukup memberikan label aja pada postingan? Di samping "bayarannya" hanya berupa voucher atau uang tunai, kayaknya ada beban gitu nggak sih untuk memberitahukan pembaca kalau postingan ini tuh berbayar?

How do you think guys?

Btw, Kak Icha pernah bahas seputar sponsored post juga di blognya, sangat informatif berhubung doi mantan jurnalis dan masih bekerja di dunia jurnalistik.  


4. Lebih penting mana. kualitas atau kuantitas? 


Ini ngomongin soal frekuensi update tulisan di blog.

Ada dua macam tipe blogger, part time dan full time. Kalo part time berarti biasanya aktifitas blogging hanya sekedar hobi, bukan pekerjaan utama lah. Lain dengan full time di mana si empunya blog sudah bisa menghasilkan atau menafkahi kebutuhan hidupnya.

Aku sendiri blogger part time, jadi aku hanya blogging di sela-sela waktu luang, karena prioritasku adalah keluarga. Lengkapnya udah pernah aku tulis juga di sini:

Baca: Why I Can't be a Full Time Blogger 

Tantangan seorang blogger part time itu, kita nggak punya schedule pasti untuk update blog. Apalagi kalo bloggernya tipe-tipe yang nulis kalau lagi mood aja, ini aku banget di zaman lampau... ya, sekarang begitu juga, sih, tapi udah jarang kok.

Alhasil, dalam sebulan tuh jumlah postingan nggak menentu, kadang bisa sebulan penuh nggak ada tulisan baru sama sekali. Eh, ini nggak menyinggung siapa pun ya, hahahaha. Aku pun pernah jadi blogger yang jarang update, aku tuh baru rajin ngeblog di tahun 2017, silakan cek archieve aja untuk buktinya.

Aku menemukan beberapa blog yang memang rajin sekali update, hampir setiap hari tuh ada tulisan baru. Tapi entah kenapa kualitas postingannya tuh biasa aja, malah seperti terlihat "biar ada tulisan baru aja lah di blog daripada nggak samsek"... ngerti nggak maksudku?

Tapi blog yang rajin update setiap hari dengan konten bagus tuh juga ada. Biasanya mereka udah punya tim kontributor sendiri. Contohnya seperti blog tersohor Cup of Jo dan A Beautiful Mess. Nggak kebayang banget kalo blog sebesar itu masih one man crew atau kerja sendirian. Belom mikirin konsep fotonya, siapin draft tulisan dll.

Sedangkan, ada juga blog yang jarang sekali update, bisa-bisa sebulan sekali doang baru nongol, but they produce a good quality content. 

Untuk sebagian orang, termasuk aku sendiri, ngeblog itu susah-susah gampang. Minggu ini bisa lancar nulisnya, belum tentu minggu depan punya mood yang sama. Makanya, kalo tulisan di draft belum 'matang' banget, aku belum berani untuk publish. Kalo diri sendiri nggak puas, biasanya sih yang baca juga nggak begitu sreg, who's with me? 

Jadi, kalian tim apa nih, lebih sering nge-post biar tetap eksis tapi nggak terlalu menghiraukan kualitas konten, atau lebih yang nggak apa-apa deh minggu ini nggak ada postingan baru biar lebih fokus nulis yang lebih oke. Any thoughts? 


5. Tentang sharing link blog post di media sosial. 


Salah satu biar tulisan kita dibaca adalah dengan membagikan link blog post ke beberapa akun media sosial yang kita punya.

Aku selalu share update postingan baru di Instagram, tepatnya di IG story. Kenapa nggak di feed? Karena aku nggak selalu sempat untuk foto sesuai blog post tersebut. Stok foto aku pun nggak begitu banyak. Beban upload foto di feed itu jauh lebih berat, kudu mecing sama tema feed dan harus lebih 'instagrammable' hahahaha.

Sebelumnya aku cuma upload screenshot postingan terbaru di story. Cuma sekarang kayaknya banyak Instagram user yang ngaplot story aja niat banget ngedit template. Karena aku orangnya sedikittt kompetitif, jadi nggak mau kalah juga dong, edit dulu di Canva, baru di-upload ke story.


Sampai hari ini, share link di Instagram cukup efektif untuk menambah views postingan. Aku nggak ngitung, sih, presentase yang datang dari link Instagram itu berapa banyak, tapi kalo yang punya akun Instagram bisnis bisa lihat kok jumlah clicks link di profile kita.

Selain Instagram, share link di Facebook page-nya Blogger Perempuan juga oke banget. Karena setiap hari, admin grup mengizinkan kita untuk share link blog post sesuai tema yang sudah ditentukan Misalnya, hari Senin temanya Beauty & Fashion, yang punya artikel tentang tema tersebut bisa share langsung link-nya. Kebetulan hari ini temanya Blogging & Socal Media, jadi kalian bakal menemukan link blog post ini di sana, hahaha.

Kalau kalian sendiri lebih sharing di platform media sosial yang mana? Atau malah nggak sama sekali?

***
Pertanyaan di atas itu yang paling umum tapi paling ribet juga kalau dipikirin, hahaha. Ayoo dong, kita sharing bareng juga ya di kolom komentar. Terima kasih juga sebelumnya buat yang udah bersedia berbagi ilmu (: 


Main photo credit to Lisa Fotios (Pexels)