Tentang Hobi Menulis Jurnal (my notebook collections!)

Tentang Hobi Menulis Jurnal (my notebook collections!)

Posted by Jane Reggievia on 2020-04-17T17:27:00.001+07:00

Setelah baca blog post-nya Mba Pipit tentang nostalgia buku diari, aku langsung bergegas ke kamar tidur dan membuka sebuah laci yang isinya tumpukan buku jurnal dan diari yang aku tulis selama tinggal di Bogor.

Selama hampir lima tahun tinggal di Kota Hujan ini, ternyata koleksi notebooks aku cukup banyak. Nggak semua buku fungsinya sama. Ada yang murni untuk buku diari, ada yang khusus untuk menyimpan catatan ide. Ada yang khusus untuk blogging dan proyek kreatif lainnya, ada juga jurnal khusus untuk meditasi atau devotional.

Segini banyak nggak? 😂

Ngomong-ngomong diari, aku masih ingat diari pertama yang aku punya waktu SD. Diarinya cakep banget, ada boks penyimpanannya dan juga gembok kecil untuk ngunci buku diari tersebut. Bukannya dipakai untuk nulis diari, aku malah pakai buku itu untuk diisi biodata teman-teman sekelas, persis yang diceritakan oleh Mba Pipit. Paling senang kalau ada teman cowok ganteng yang isi buku tersebut, terus dibikinin pantun huahahaha. Centil emang 😜

Beranjak remaja ((remaja))—kira-kira kelas 6 SD, aku mulai nulis diari beneran yang isinya kejadian yang aku alami sehari-hari, termasuk kalau lagi naksir teman tapi nggak bisa diceritakan ke orangtua, ya curhatnya ke diari AHAHAHA. Dear papa mama, plis kalau baca ini, ketawa aja ya. LOL

Tiap pulang sekolah nulis, mau bobo nulis lagi. Nggak lupa setelah nulis, buku diarinya aku simpan di laci rahasia sebelah ranjang. Sayangnya, koleksi diari di masa itu entah hilang ke mana. Kayaknya, sih, gara-gara pindahan rumah, sebagian besar barang-barang di rumah diloakin. Curiga lembaran-lembaran kertas diari itu jadi bungkusan sayur di pasar...

Masuk fase SMP-SMA, kebiasaan nulis diari ini nggak berhenti. Malah makin getol. Soalnya, kan, kisah percintaan makin menjadi ya HAHAHA isi diari kalo nggak patah hati, ya patah hati. Kasian, ya. Kemudian, menjelang naik SMA, aku 'kenalan' dengan dunia K-Pop dan sejak saat itu isi diariku penuh kehaluan belaka LOL daripada gila benaran, kan, karena nggak bisa ketemu oppa, yaudah ditulis aja. Masih ada lho diarinya. Tiap kali dibaca ulang eneg sendiri 🤣

Sampai detik ini pun aku masih senang menulis. Orang-orang terdekatku tau banget kalau aku suka nulis, termasuk mantan roommate waktu kuliah dulu. Sebelum aku for good ke Indonesia, dia kasih aku sebuah bingkisan dan tebak apa isinya... it's a brand new diary, with a padlock. Dia juga nulis sebuah notes yang isinya demikian, "Aku tau kamu suka nulis diari tiap malam, aku belikan diari baru untuk nemenin kamu memulai musim yang baru. Good luck, ya." How sweet she is! Terharu juga kalau ada yang diam-diam memperhatikan kebiasaan kecilku ini.

In case you're wondering, nih penampakan diarinya. Saksi bisu yang menyimpan semua ceritaku semasa tinggal di Bali dan hubungan LDR dengan si mantan pacar alias suami (penting dibahas).


By the way, siapa yang di sini masih rutin nulis diari? Mungkin sekarang lebih keren dengan istilah journaling, ya. Apapun istilahnya yang penting esensinya aja, sih. Menulis tangan itu banyak manfaatnya, salah satunya yang aku rasakan adalah semua indera akan bekerja dan mengasah kreativitas ketika menulis. Proses menulis blog pun jauh lebih mudah dengan mencatat semua ide di dalam jurnal.

Nulis jurnal itu harus terjadwal nggak, sih?

Terserah. Kalau menurut pengalaman pribadiku, dilakukan secara rutin aja setiap hari. Cari waktu terbaik versi kalian aja, karena rutinitas kita berbeda-beda. Misalnya, waktu bangun atau sebelum tidur. 

Sebagai penutup postingan hari ini, berikut mau pamer sedikit koleksi buku-buku jurnal yang aku simpan saat ini:

 My current journal from Chic & Darling

Blogging planner
Ketahuan, kan, topik blog yang mau aku bahas mendatang :D

 Notebook BT21 yang kubeli di event Senayan City akhir tahun lalu. Waktu beli ini nggak mikir buat apa pokoknya beli aja dulu dah! Akhirnya kepakai juga untuk sebagai learning journal. Tiap kali aku belajar sesuatu, apapun itu, aku akan tulis di sini sebagai catatan pengingat. 

(atas) catatan pelajaran bahasa Korea dari Duolingo
(bawah) ini waktu ikut kelas creative writing di Skill Academy

 Notebook cakep ini aku beli waktu mengunjungi Madame Tussauds Hong Kong. Cocoknya, sih, dijadikan jurnal perjalanan, yaa. Tapi akhirnya kupakai untuk catatan devotional, karena kebetulan waktu itu aku kehabisan, pakai yang ada aja deh 😅

Jurnal ini pemberian sahabat sebagai Christmas present tahun lalu. Semacam 365 day journal, jadi di dalamnya ada 365 prompts yang bisa kita isi sepanjang tahun. Saranku untuk yang ingin mulai ngejurnal tapi bingung mau nulis apa, beli yang kayak gini aja. Atau bisa browsing dengan kata kunci "journaling prompts", banyaaaak pilihannya.

Ini memo ukuran kecil yang biasanya selalu ada di dalam tas kalau pergi keluar.
Kita nggak pernah tau ide kapan datang, biar nggak lupa, langsung dicatat di sini aja.

***
Jadi, siapa yang di sini masih rajin mengisi jurnalnya? (: