Tentang Kamu dan Aku

Tentang Kamu dan Aku

Posted by Jane Reggievia on 2020-06-05T21:08:00.001+07:00

Beberapa hari lalu, mendadak aku dan suami ribet menyusun daftar hal-hal yang kami bisa dan suka. Tenyata untuk mengisi daftar tersebut nggak semudah yang dikira, sampai akhirnya si doi pun bertanya, "Aku tuh bisanya apa, sih? Kamu tau nggak aku sukanya apa?" 

Lah kok jadi nanya gue?? 😂

Memangnya ngapain, sih, kok ngeribetin bisa dan suka? 

Jadi begini. Menjelang kelas online yang akan kami ikuti, kami berdua diberikan homework yang harus dikerjakan lebih dulu. Homework-nya itu ya kami diminta membuat daftar hal-hal yang kita bisa, suka, bisa dan suka. Kenapa harus bikin daftar ini? Kelas yang akan kami ikuti ini adalah sebuah kelas persiapan pelayanan di gereja. Bidang pelayanan itu ada banyak, mulai dari musik, seni, pengajaran dll. Sebelum memilih bidang apa yang cocok, kita harus tau dulu apa yang kita bisa dan suka lakukan. 

Eh tapi sebelumnya, kalian tau nggak perbedaan bisa dan suka? 

Bisa itu adalah hal-hal yang menyangkut pekerjaan atau profesi kita sehari-hari. Misalnya, kita kerja sebagai akuntan, berarti hal yang kita bisa lakukan kemungkinan besar mengelola keuangan. Kalau kerjanya sebagai jurnalis, berarti yang bisa dilakukan mungkin mewawancarai orang atau menulis artikel. 

Sedangkan suka adalah hal-hal yang kita sukai alias hobi atau passion. 

Biasanya hal yang kita suka belum tentu kita bisa. Misalnya, aku suka fotografi, tapi aku nggak bisa bilang bahwa aku bisa bidang tersebut karena memang bukan profesional, cuma suka foto-foto iseng untuk materi blog aja. 

Kapan-kapan kita bahas bisa dan suka ini lebih mendalam, ya. Soalnya seruuu. But back to topic. 

Gara-gara PR simpel ini, malah jadi bahan obrolan antara aku dan suami. Kami saling berpikir hal-hal apa aja yang kami bisa dan suka. Melalui obrolan ini, kami tersadar (kembali) bahwa sesungguhnya kami adalah dua manusia yang sungguh bertolak belakang. 

Aku suka makan ayam, dia suka makan ikan. Aku suka minum kopi susu, dia suka kopi hitam. Aku suka nonton drakor, dia sukanya film action. Aku suka baca buku, dia suka baca berita. Aku suka Spider-Man, dia suka Thor. Aku suka K-Pop, dia suka ngoceh-ngoceh kalau aku tiba-tiba fangirling... eh, maap salah konteks 😂

Ini baru masalah preferensi, ya, belum perbedaan sifat, impian dan lain-lain. Kalau dipikir-pikir, kok bisa, ya, kita "akur" sampai hari ini? Kata akur dalam tanda kutip soalnya terkadang kami masih suka selisih pendapat. Harap maklum, namanya juga pasangan normal toh 😜

Waktu lagi bantu suami mengisi daftar miliknya, tiba-tiba dia nyeletuk, "Kok kamu mau, sih, sama aku? I'm not your ideal type, right? Kenapa nggak sama cowok yang kesukaannya sama kayak kamu?"

Iya betul, suamiku itu bukan tipe ideal pasangan yang pernah aku impikan dulu LOL 

Kemudian, aku jawab, "Kalau aku jadian dengan cowok yang seleranya kayak aku, bosen lah. Yang diomongi pasti itu-itu lagi." 

Terus disahut lagi, "Bukannya malah seru ngomongin bareng tentang hal yang sama-sama disukai?" 

Aku diam sejenak, terus aku menggeleng, "Nggak seru. Enakan sama kamu, kan jadi ada bahan debat." 😁

Setelah kenal dengan doi sepuluh tahun lamanya, aku makin bersyukur bisa mendapat pasangan sifat dan kesukaannya berbalik 180° denganku. Bahan diskusi kami jadi beragam, nggak mentok di topik yang itu-itu aja. Nggak jarang lho aku suka takjub dengan perspektif yang dia punya, khususnya kalau lagi ngomongin tentang kehidupan. Ternyata dia bisa bijak juga meski suka ngeledekin dan ngisengin aku tiap hari.

Tapi kalau ngomongin hal yang disuka, suamiku itu paling antusias kalau ngomongin topik kesehatan dan olahraga. Sama antusiasnya kalau aku lagi ngomongin album atau pencapaian baru dari idol kpop pujaan hati. Nggak ada nyambung-nyambungnya, kan, kalau diajakin ngobrol. Tapi justru ini serunya, kami jadi bisa saling berbagi wawasan dan pengalaman yang berbeda. Aku bisa mengenal dunianya, begitu juga sebaliknya. 

Aku mulai paham dengan aktifitas yang dia lakukan saat berkutat dengan alat-alat bebannya. Aku nggak lagi ngoceh kayak dulu, "Ngapain, sih, di gym lama-lama??" karena ternyata waktu maksimal dia berolahraga ya selama itu. Untung sekarang workout-nya di rumah aja, lumayan terpantau hahaha

Demikian juga kalau aku lagi sibuk di depan laptop dan menggunakan earphone, nggak berapa lama kemudian cekikian sendiri, dipastikan aku lagi ngedrakor atau ngebucin, dia nggak pernah komplain. Ya, meski kadang masih keceplosan juga, "Kamu ngapain, sih?" Mungkin takut istrinya kenapa-kenapa ketawa sendirian di depan layar kaca 😂 Tapi kamu baik banget lho selalu nanyain aku mau dengar lagu BTS atau nggak kalau kita lagi mau out, padahal kamu nggak paham mereka nyanyi apa dan malah ikutan nyanyi dengan misheard lyrics, alias ngarang-ngarang kata 😭 

Ini hanya tentang dua jenis hobi yang berbeda, masih banyak hal lainnya di antara kami yang berbeda jalur. Belum ngomongin sifat, selera makan, aku sukanya McD doi sukanya KFC, ya begitulah. 

Tapi gapapa, aku senang dengan kita yang begini. Meski banyak perbedaan, kita bisa saling belajar, saling melengkapi. Yang penting dalam hal hidup, kita selalu mengejar dan berjuang impian yang sama, ya 😊

***
Tulisan hari ini receh sekali, kayaknya udah lama aja nggak ngisi tulisan baru untuk topik "Our Story". Sekalian dalam rangka menyambut hari jadi kita, ya.  Love you and I'm forever grateful for you!