Tentang Menjadi Fans K-Pop (Being a Kpopper)

Tentang Menjadi Fans K-Pop (Being a Kpopper)

Posted by Jane Reggievia on 2019-04-24T15:51:00.001+07:00
Any K-Pop fan can relate LOL

Suatu sore, aku iseng buka Twitter dan muncul notifikasi mention dari seorang teman yang ternyata lagi ngetwit tentang her experience being a K-Pop fan dan mencoba untuk 'meluruskan' pandangan orang awam yang cenderung negatif terhadap Kpoppers. 

Fyi, aku dan temanku berkenalan di forum fanbase Super Junior terbesar dan pertama di Indonesia (yang mana terpaksa tutup karena platform-nya gulung tikar T_T), Sujunesia.  Dari sekian buanyak member, entah kenapa kita bisa saling 'nyantol', betah lagi temenan sampe sekarang *shout out to my fella twinse*

Sebelumnya, ada yang nggak familiar dengan K-Pop? Kalo nggak mudeng, minimal pernah dengar pasti, ya. Atau paling nggak, tau BTS dong? (ciee nyebut BTS mentang-mentang baru ngefans LOL).

K-Pop merupakan singkatan dari Korean Pop, sebuah genre musik populer berasal dari Korea Selatan. Orang-orang yang ngefans dengan K-Pop, biasanya, sih, nggak lepas juga dengan yang namanya Korean Wave (Hallyu); jadi nggak cuma suka musiknya aja, tapi merambah sampai ke serial drama (hellooo para pengabdi K-drama!), film, budaya dll. Side note, meskipun genre-nya musik pop, makin ke sini musisi K-Pop semakin berani memadukan jenis musik mereka, seperti menggabungkan hip-hop dan R&B (wuuu, kesukaan akoh!). 

Sejarah lengkap tentang K-Pop bisa langsung dibaca di Wiki, ya. Mengikuti jejak temanku yang udah cerita duluan, aku pun juga ingin berbagi pengalamanyang menurutku cukup positifsebagai pecinta musik dan idola K-Pop. Karena sedihhh kebanyakan media membahas dari sisi yang lebih mengarah ke negatif. Coba deh, googling "kpop fans story", hasil yang duduk paling atas adalah sebagai berikut: 

Sasaeng dalam budaya Korea berarti penggemar yang kelewat obsesif dengan idolanya dan biasanya melakukan pelanggaran yang menganggu privacy. 

And there's also another one called "anti-fans", bedanya mereka ini benci dengan idola tertentu dan mencoba untuk melakukan hal jahat pada mereka. Baik anti-fans atau sasaeng fans sebenarnya nggak harus sering dikasih panggung, but we should know about them too supaya kita tau realita di luar sana dan menjadi pembelajaran kalo jadi fans ya yang biasa-biasa aja lah, jangan sampai merugikan diri sendiri apalagi orang lain. Nggak usah terlalu fanatik, karena sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.

Yuklah, markimul cerita-cerita soal menjadi seorang fans Kpop. 

When and how did I become a Kpopper? 

It started around... 2005? 2006? Lupa-lupa inget, kayaknya, sih, menjelang SMP 3 mau naik SMA. Entah gimana ceritanya aku tau boy band asal Korea Selatan namanya TVXQ atau biasa lebih dikenal dengan DBSK (Dong Bang Shin Ki). Kepopuleran mereka sampai di level dijuluki sebagai King of Kpop. TVXQ literally brought me into a K-Pop world, dunia yang sama sekali baru buat aku yang tadinya ngefans sama segala sesuatu yang berbau ((berbau)) Taiwan, sekarang beralih ke korea-koreaan.

Aku cukup amazed dengan kualitas musik K-Pop yang ditawarkan oleh TVXQ. Meskipun nggak paham bahasa Korea, tapi aku rutin cari tahu tentang lirik lagu-lagu mereka secara keseluruhan khususnya untuk daftar lagu yang masuk playlist. Soalnya orang-orang suka nanya, kan, termasuk suami, suka dengar lagu K-Pop emang ngerti mereka ngomong apa? Gini yaaa. Musik itu nggak perlu dipahami, dinikmati aja udah puas banget. Tsaaaaah. Tapi tetep yaa, suka gagal move on dengan musik yang bagus dan liriknya pun bikin baper.

TVXQ debut song and still one of my favorite. 
Old, but gold. 

Good things that I learned from being a Kpop fan

Seperti kebanyakan fans lainnya, aku pun memutuskan untuk bergabung dalam forum komunitas fans TVXQ Indonesia (disingkat TI). Forumnya udah nggak ada, ditutup sejak tiga membernya mengundurkan diri dari perusahaan. 

Forum itu apa dan ngapain aja di sana? Singkatnya, forum itu tempat di mana para anggotanya bisa saling ngobrol (fangirling/fanboying), mendapatkan berita up-to-date tentang idola, bisa download video atau foto eksklusif kalo jumlah postingan kita udah mencapai batas minimal untuk mengakses thread tsb dll. Dulu kayaknya Youtube belum sehits sekarang, jadi kalo mau nonton music video aja harus download dulu.

Selain itu ada kegiatan dari komunitasnya juga seperti gathering bulanan and giveaways. Ada yang tau forum Female Daily? Persis kayak gitu deh.  

Bergabung di sebuah forum fanbase kayak gini bukan pertama kali buatku, karena waktu ngefans dengan 5566, aku udah cukup aktif di forum. Iyee, aktif bikin orangtua 'jantungan' juga tiap kali dapet kiriman tagihan internet LOL 

Setelah rajin 'setor muka' di forum, nggak berapa lama kemudian TI buka lowongan untuk anggotanya melamar beberapa position yang dibutuhkan di forum, salah satunya adalah menjadi translator. 

Lho, jadi kita bisa kerja juga? 

Iya, bisa... tapi nggak dibayar. But this is the fun part of being a Kpop fan. 

Di mana-mana sebuah forum itu bisa berjalan dengan baik berkat orang-orang yang di belakang layar; ada yang tugasnya ngurus technical (pokoknya yang berhubungan dengan coding, HTML, blah blah yang bikin website berjalan mulus dan nggak 'berat' ngabisin kuota), ada yang ngurus perintilan desain, ngurusin event dan salah satunya juga translator. 

Nah, translator ini kerjaan utamanya adalah menerjemahkan berbagai media seperti artikel berita, video sampai lirik lagu, ke dalam bahasa Indonesia. 

Namanya artis mancanegara, pastilah source berita yang paling cepat dan akurat berasal dari negara itu sendiri. Mumpung aku nggak bisa bahasa Korea, aku memutuskan untuk melamar posisi sebagai Chinese translator aja. Kebetulan source berita dalam bahasa Mandarin itu juga cukup banyak dan kadang-kadang sifatnya "rare" alias jarang banget dicomot media lainnya untuk di-publish.

Salah satu enaknya jadi translator, kita menjadi orang pertama yang paling update dengan berita idola. Mayan, kan, bisa sombong dikit hahaha. Yang kayak gini aja bikin seneng receh.

Karena besar cintaku pada oppa-oppa TVXQ ini, maka hampir tiap hari kerjaanku nangkring di depan komputer, browsing berita atau interview terbaru, terus translate artikel ditemenin kamus segede gaban. Nerjemahin artikel ternyata nggak semudah yang aku kira, apalagi ini bahasa  dunia entertainment dan agak formal, banyak istilah baru yang jarang dipake dalam obrolan sehari-hari. It was hard yet so fun. Sehari aku bisa berkutat dengan satu artikel yang panjangnya sampai beberapa halaman. Berasa kerja beneran, berasa keren karena bisa berkontribusi lebih sebagai fan meskipun nggak berhubungan langsung dengan idola. Apalagi zaman SMP-SMA, aku ngebet banget pengen kuliah jurnalistik, anggap aja menjadi translator di forum fanbase idola bisa menjadi batu loncatan ke level berikutnya (nggak kesampean juga, sih, jadi agak iri dengan cerita Kak Icha yang pernah jadi wartawan khusus Kpop sampe nulis buku tentang kerjaannya tersebut. Keren amaaaat sih kamu, Kak!).

My mom was worried at first dengan kebiasaan ini. Ya gimana nggak worry kalo tagihan internet tiap bulan 'bocor'. Namun karena dengan begini aku bisa sekalian belajar Mandarin, mungkin beliau pasrah. So, thank you Mom for your understanding, hahaha.

Kerjaan menjadi translator di forum berlanjut sampai aku bergabung dalam fandom Super Junior. Yes, I was also part of translator team di Sujunesia. Ini lebih seruuu lagi perjalanannya, karena aku ketemu banyaaaak teman baru di sini dan pengalamannya jauh lebih fun. 

Selain jadi translator, aku juga sempat gabung jadi panitia event untuk pertama kalinya. I was an MC too, not for the whole event, sih. Cuma bagian bawain games doorprize aja, tapi tetep kece, kan. Nih fotonya kalo nggak percaya *no photo berarti hoax katanya*

 Spot me! :P
Ini event Sujunesia "Sea of Love", Febuari 2009

Ini ceritanya lagi "ngerjain" members dengan pertanyaan jebakan buat menangin doorprize di hari itu. Doorprize-nya berupa Photobook yang limited edition. 

Kalo ada yang bilang, "Fans Kpop mah nggak ada kerjaan, liat idolanya aja udah jerit heboh, padahal ganteng juga nggak, oplas juga itu mah, terus pada suka halu," you're so much wrong. 

Kalo kalian beranggapan K-Pop itu cuma tentang "cowok-cowok cantik" atau "cewek-cewek seksi",  monmaap berarti memang kalian nggak tau apa-apa ):

K-Pop is all about music and culture, bukan cuma soal visual. Emang, sih, ya, orang Indonesia tuh visual di urutan pertama banget. Inget kasus BlackpinkXShopee? Sumpah kumau ketawa aja. Cuma mau gimana ya, kita dari kecil aja udah diajarin menilai orang dari penampilannya; yang namanya pake rok mini itu cewek nggak baik, rambut warna-warni itu berarti bad girl. 

Belakangan ini aku suka nontonin video reactions orang luar negeri (non Asian) terhadap music video Kpop (my current favorite is BrisXLife, he's so funny and his comments are so sincere in every reaction video). Komentar mereka mostly fokus kepada kualitas musik, how well the artists perform, video production itu sendiri dan terakhir tentang visual mereka secara fisik. Bahkan beberapanya non K-Pop fan but they appreciate much about the music itself. 


Salah satu reaction favorit aku dari channel Terry. Luv!

Jangan jadi generasi #salfok. Visual emang penting buat budaya K-Pop, namun lebih daripada itu mereka juga ingin kita sebagai fans mengapresiasi karya mereka sendiri. 

Jadi lain kali, kalo nonton MV Blackpink, jangan langsung dikomentari gaya busana mereka, tapi coba puji dulu vocal skill mereka, misalnya. Blackpink members are talented, anyway, just sayin. And BTS too. (BTS LAGIIII... tapi gila, sih, ternyata cerita perjalanan mereka keren, ya...). 

Terus soal heboh. Yaaaaa, fans mana juga yang mampu bertahan untuk NGGAK fangirling/fanboying dengan hal-hal yang bersangkutan idola mereka. Itu udah auto mode on dari sananya. 

This is me every time when a new teaser is coming out

Kemudian soal halu, YAAMPUN PLIS DEH. Yang namanya jadi fans kalo nggak halu itu di mana letak keseruannya?? *pembelaan diri* 

Namun ada satu hal yang memang agak negatif dan harus aku akui sebagai Kpopper, sometimes kita suka "lupa waktu". 

Lupa waktu di sini berbicara soal porsi waktu yang kita berikan untuk sang idola, seperti nonton music video/performance mereka berulang-ulang, nonton setiap variety show yang ada si idolanya, rajin ngulikatau stalking?kehidupan si oppa-oppa dan lainnya. 

Terkadang kalo lagi lupa diri, aku pun bisa kebablasan, ini juga berlaku kalo lagi kena racun nonton K-drama. Kemarin aja gara-gara baper nonton Go Back Couple, suami udah wanti-wanti abis ini jangan tancap gas nonton lagi. Untung masih inget kerjaan utama itu tetap ngurusin bocah, masak dan tetep blogging (meskipun seminggu sekali doang jadinya sekarang pfttt). 

Cuma dari dulu aku ngefans nggak sampai gimana banget, sih. Nggak sampai di level "duh pengen banget ke Korea nih nyusulin si oppa", karena emang nggak ada duit aja, sih, HAHAHA. Kecuali zamannya ngefans idol Taiwan, ya. Itu entah kenapa lebay banget deh ngefansnya. Duh. 

Terus biasanya fans K-Pop itu nggak cuma ngikutin satu dua artis/group, tapi juga yang lainnya, disebutnya, sih, multi-fandom. Aku mah udah nggak ada waktu untuk ngikutin yang baru-baru. Kalo nggak karena gaung Blackpink dan BTS yang kenceng banget, aku juga mungkin belum dengar lagu mereka sampai hari ini. But, I'm glad I never too late, musik mereka sih gila. BAGUS banget. And I have to give shout out for my boys, ASTRO. Please listen to their music too! Sisanya, apa itu Wanna One? Apa itu Twice? Apa itu Stray Kids? Kutakpaham lagi. 


Koleksi album K-Pop yang aku punya juga nggak banyak, cuma albumnya TVXQ, Girls' Generation (SNSD) dan Super Junior M, kalo ditotalin rasanya nggak sampai 10 biji deh. Apalagi sekarang cuma modal langganan Spotify mapuluhrebu sebulan, mau lagu apapun tinggal download

Btw, here's my K-Pop playlist, bakal di-update terus ke depannya.

Satu hal yang belom kesampaian sejak menjadi fans K-Pop adalah nonton konser. Dulu zaman sekolah rasanya impossible banget untuk beli tiket konser. Teman-teman forum tuh ada lho yang sampai menyambangi Singapore demi ketemu oppa Suju. Begitu masanya artis K-Pop mulai sering ke Jakarta, aku pun nggak punya kesempatan untuk nonton. Paling gemessss waktu aku melewatkan DUA kali konser SNSD. Pertama, waktu mereka pertama kali ke Jakarta dan kebetulan aku baru pindah ke Bali dan belum dapet kerjaan. Saking galaunya sampe dibikinin postingan blog khusus karena nggak bisa ke konser SNSD. Kedua, waktu mereka datang kembali dan gelar konser di ICE BSD, akunya lagi hamil dan nggak mungkin dikasih untuk dempet-dempetan di tempat konser sambil loncat-loncat, ngeri bok T_T

Mungkin jodoh nonton konsernya kapan-kapan aja kali, ya. Tiket konser juga nggak murah-murah yeeee, ngalahin tiket pesawat ke Bali. 

Akhir kata, I'm still proud of calling myself as a K-Pop fan. Nonton atau dengerin musik K-Pop itu salah satu cara untuk menjaga sanity aku sebagai ibu. Bodo amat deh dibilang "udah jadi emak-emak kok sukanya masih boyband aja, sih". K-Pop has being part of my life since 13 years ago. Nggak cuma penikmat musiknya, aku pun belajar banyak dari kehidupan pribadi merekafrom zero to a legenddan beberapa diantaranya sangat menginspirasi (hello, Tiffany Young, my gurlll!). Kalopun kalian nggak suka dengan genre ini that's okay too. Selera orang, kan, beda-beda (:

Nonton ini sampe ikutan mewek terharu T_T

Buat dek adek sesama Kpoppers, pesanku cuma satu: jangan jadi fans lebay apalagi fanatik, terus kalo pengen beli tiket konser, merchandise, album atau apapun itu, sebisa mungkin nabung, ya. Jangan pernah malakin orangtua kecuali emang dikasih berarti kamu sungguh beruntung. 

Ada yang fans K-Pop juga di sini? Kali aja kita bisa fangirling bareng ((:

Main photo credit: Buzzfeed