What I've Learned This Year (2019)

What I've Learned This Year (2019)

Posted by Jane Reggievia on 2019-12-28T14:12:00.000+07:00

Seperti tahun-tahun sebelumnya, aku selalu menulis hal-hal atau lessons yang udah didapat sepanjang tahun ini. Bedanya, kali ini aku bakal menggunakan template yang berbeda, 'nyolong' dari acara "BTS Season's Greeting 2020", di mana mereka merekap tahun 2019 dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut. So, here is my version of 2019: 

1. How much did I love myself in 2019?

BTS disuruh mewarnai 1-5 hati untuk menggambarkan seberapa besar mereka mencintai diri mereka di tahun ini; so I gave myself four hearts ❤️❤️❤️❤️

Kalo tahun sebelumnya aku suka rewel dan curhat tentang anak di blog maupun sosial media, tahun 2019 ini kayaknya agak berkurang deh, iya nggak, sih? Hahahaha. Ya namanya ngurus anak balita pasti aja, sih, yang bikin kepala ini mendadak spaning, apalagi kalo sedang berhadapan dengan Josh yang lagi susah makan, terus musti ngejawabin orang-orang tentang kenapa badannya Josh kecil sedangkan emak bapaknya gede (yang mana sekarang udah BODO AMAT, karena omongan orang nggak ada habisnya dan apa yang bisa kita perbuat selain cuekin aja, kan?). Tapi kalo anaknya udah anteng makan, nyesel juga kenapa mama musti berubah cem Hulk?

Namun, selain isu "susah makan" itu, sebenarnya bisa dibilang aku mulai agak santai menjalani parenting ini karena satu hal, aku lebih banyak menghabiskan waktu dengan diri sendiri sepanjang tahun ini. Aku belajar lebih mendengar suara hati dan pikiranku, lebih berani melakukan hal-hal yang ingin dilakukan tanpa memikirkan pendapat orang lain.

Tahun 2018 itu tahun terberat buatku dan suami, dan di tahun yang sama aku adalah ibu yang amat sangat baperan, khususnya kalo udah membayangkan komentar orang lain tentang apa yang tidak atau yang aku kerjakan. Baru dibayangin aja lho, padahal diomongin beneran juga nggak (memang manusia suka ke-GR-an...). Tapi percayalah mindset seperti itu yang aku tanamkan di kepalaku selama bertahun-tahun. I judged my own self that I'm not capable for doing something. Aku sempat berpikir, jangan-jangan emang nasib gue begini aja kali ya, bhaiii deh impian dan passion, huhu.

Makanya, nggak heran aku juga gampang marah-marah dan jenuh menjalani rutinitas. Dan di masa pelik itulah, aku bersyukur punya suami dan inner circle yang selalu ada untuk menyemangati dan mendorong aku untuk tetap bertahan dan melakukan apa yang menjadi potensi dalam diriku. Ngerti, kan, rasanya di saat kita udah nggak tau mau jadi apa tapi masih ada orang-orang terdekat yang percaya, we can actually do something great

Oh ya, kelancaran praktik self-care sepanjang tahun ini juga didukung oleh ilmu stoisisme dari bukunya Om Piring. Sungguh, buku yang life changing!

2. What's your miracle in 2019?

Every day is a miracle for me. Cheesy banget nggak tuh? Hahahaha. Jangan sebel sama aku, ya! 😜

Tapi beneran deh, makin ke sini aku makin ngerasa nggak pantes untuk komplain hal-hal kecil di kehidupan sehari-hari. Malu atuh sama umur yang bentar lagi kepala tiga, ya kan? Bahkan bisa makan dan tidur cukup hari ini aja udah termasuk mujizat (kecil) dalam hidupku pribadi.

Sooo, kids, never take your life for granted, k? 

3. Describe 2019 in a word.

Unexpected... and thankful. There, two words for 2019. 

Saat sedang iseng merekap hal-hal seru apa yang terjadi selama 2019 ini, aku kaget sendiri karena ternyata ada banyak hal yang terjadi di luar apa yang kami rencanakan. Tentunya semua hal-hal baik, all of them are great unexpected gifts.

Salah satu mimpi tahun ini inginnya, sih, traveling keluar negeri, ehh malah dikasih rejeki lainroad trip Bogor-Denpasar selama 20 jam!yang berkesan banget (suami ketagihan pengen lagi, aku, sih, emoh... encokk!).

Tahun ini juga tadinya ingin lebih banyak bikin aktifitas di rumah untuk persiapan Josh masuk TK tahun 2020, ehhh anaknya malah masuk pre-school bulan Agustus lalu, dan sejak saat itu aku punya banyak waktu untuk mengerjakan hal lain seperti blogging termasuk ngajar les lagi. On other side, mama nggak perlu rempong nyiapin activity ala-ala mommy Pinterest, kaaan. Hihi.

Masih ada beberapa kejutan lainnya dari Tuhan yang nggak bisa kusebutkan di sini (sometimes good things better to keep it up for yourself, yes?), and we are overwhelmed by God's grace. 2019 was an awesome year. 

4. Any regret in 2019?

Ketidakberhasilan untuk mencapai berat sebelum hamil pertama.

Ternyata jaga makan doang emang nggak gitu ngefek, ya. Kalo kata instruktur SBZ slash blogger panutanku, beban itu harusnya di barbel aja, jangan ada di pikiran. Mantap! Menuju bugar 2020 kita?

5. What made you thankful in 2019?

Udah dijelasin di poin keempat, yaaa.

Dan tentu saja bersyukur untuk orang-orang yang nggak pernah capek to keep me going. You know who you are (:

6. Any specific goals you wanna achieve in 2020?

Hmmm...  less scrolling on social media? LOL 

Selain aku suka lupa password, memang belum ada keinginan khusus untuk hiatus dari sosmed.

Akutu bisa aja, sih, nggak nengok Instagram/Twitter selama beberapa jam, asalkan emang lagi fokus ngerjain sesuatu (nonton drakor atau nilep berpuluh-puluh video performance-nya BTS sekaligus). Tapiiii, kalo tangan udah megang hape, udah deh! I'm not proud of myself on doing this, huhu.

Kehidupan bersosial masa kini...

Jadi, boleh lah ya 2020 nanti sesekali off dari sosmed, biar lebih mindful kalo kata inpluenser  Instagram *brb ngapalin kata sandi akun IG*

***
Selamat tahun baru 2020! Semoga di tahun yang baru kita semua bisa HARUS LEBIH keren lagi. Cheers! 🥂