Worthy Monday #9: How to Stay Inspired When Feel Uninspired

Sering nggak kalian merasa tiba-tiba hilang motivasi atau mager ketika menjalani hari? 

Buatku yang berstatus ibu rumah tangga ini, yang mana hari-harinya kebanyakan di rumah aja (mana sekarang lebih sering di rumah daripada biasanya), mudah sekali buatku ngerasa jenuh dan semangat gampang menguap gitu aja. Kalau udah begini, aku punya jurus-jurus andalan supaya bisa 'bangkit' lagi untuk beraktifitas. 

Berikut daftar aktifitas yang biasa aku lakukan di saat butuh inspirasi: 

Baca buku adalah salah satu kegiatan yang paling ampuh di kala "nggak tau musti ngapain" di hari itu. Bacaannya bebas aja, sih, nggak nuntut harus genre tertentu. Dan nggak harus beli buku baru juga, karena biasanya di rak buku itu selalu ada satu dua buku yang belum selesai dibaca. Contohnya, buku yang saat ini lagi dibaca adalah "Norwegian Wood" - Haruki Murakami. Hampir aja buku ini aku jual lagi karena ngerasa nggak sanggup menyelesaikannya (mudah nyerah kalau bacaannya seberat Murakami 😂). Untungnya Lia berhasil meyakinkan aku untuk baca sampai selesai karena sayang sekali kalau nggak dilanjutkan. Makasih banyak lho, Lia! Akhirnya udah baca sampai setengah buku nih 😆

Nah, ini yang selalu aku lakukan di kala "nggak tau mau nulis apa di blog", dan biasanya kalau habis mampir dari blog favoritku, pasti ada aja deh yang muncul di kepala, kemudian buru-buru dieksekusi supaya nggak lupa. Entah ada kekuatan magis apa di blog yang sering aku baca, sampai-sampai tiap kali blogwalking ke sana selalu mendapatkan pencerahan. 

Hal ini mengingatkanku bagi seorang blogger lumayan penting untuk punya saru atau dua panutan dalam hal menulis konten blog. Nggak berarti kita harus jiplak ide mereka plek-plekan, bisa diolah lagi kok dengan ciri khas masing-masing. Aku cukup sering menerapkan hal tersebut di sini. Coba tengok beberapa postingan berikut deh: Hong Kong Memories, What's Your Comfort Food?

Emang blogger favoritnya siapa, sih?? Tebak aja deh. Udah (ke)seringan aku sebut lho nama blognya di sini. 

Ini hobi yang baru aku geluti (halah) secara cukup dalam belakangan ini. Belom jadi Quorawan, sih. Soalnya sekedar baca-baca jawaban orang-orang aja. Baru ngejawab dua kali, itupun dua-duanya seputar Kpop (ketebak banget sih wahahaha). 

Kemarin aku ngomong gini ke suami. Selama baca cerita di Quora, sesungguhnya aku nggak tau apa-apa soal dunia di luar sana. Dengan kata lain, I'm living in my own bubble. Banyak banget cerita yang bikin aku menganga, berdecak kagum atau kesal dan membuatku bertanya-tanya, "Kok bisa sih kayak gitu? Kok bisa sih ada manusia kayak gitu di bumi ini? Wah ternyata ada ya yang kayak gitu!"

Niatnya main ke Quora itu buat refreshing aja. Eh, siapa sangka malah jadi bahan pikiran semalaman 😂

Btw, di Quora itu kita bisa mengikuti ruang diskusi dengan topik yang berbeda-beda sesuai minat kita. Adakah yang Quorawan di sini? 

Btw lagi, aku malah nemu beberapa topik yang sepertinya menarik kalau dibahas di blog ini. Ditunggu yak! (:

Udah lama banget nggak dengar podcast. Sampai akhirnya beberapa waktu lalu lihat postingan IGnya Ko Ruby (@fellexandro) kalau ThirtyDaysofLunch udah masuk season dua. Lahhh, kemana aja gue??

Aku tuh agak milih-milih kalau dengar podcast. Selain topiknya harus menarik dan relevan dengan apa yang aku butuhkan, kalau bisa pembicaranya juga harus cocok dengan topik yang disampaikan. Nah, selain Kejar Paket Pintar, podcast TDOL ini salah satu yang suka aku dengar. 

Aku jarang banget meluangkan waktu untuk melakukan aktifitas ini. Biasanya, aku baru dengar podcast di momen idle times. Misalnya, nunggu anak di sekolahan atau ngelonin anak bobo siang. Daripada nggak bisa ngapa-ngapain sementara anak maunya diketekin emaknya terus alias ogah ditinggal, denger podcast satu-satunya yang bikin tetap "produktif" 😝

Buatku sendiri, ngobrol dengan suami itu bisa memperluas pikiranku lebih dalam lagi. 

Laki-laki itu pada dasarnya berpikiran logis. Sementara perempuan kalau ngomong itu lebih pakai hati. 

Dulu, aku gampang baperan kalau ngomong dengan pasangan. Seringnya mentok, karena baik dia dan aku nggak ada yang bisa menyampaikan pesan dengan baik. Suamiku itu apa-apa musti pakai data, sementara aku hanya cukup ingin dimengerti. Untungnya, sekarang kami udah belajar berkomunikasi dengan baik, sih. 

Baru-baru ini mendadak suami nanya pertanyaan cukup serius: Sebenarnya apa, sih, yang bikin aku suka dengan Kpop? Jadi doi mengira aku suka Kpop karena musiknya aja, tapi kok doi suka mergokin aku nge-stalk akun fandom (oops!) dan rutin nonton variety show dan wawancara si idol. 

Wah, kayaknya dia belom baca blogpost aku tentang rasanya jadi seorang Kpopper nih 😝

Gara-gara pertanyaan itu, kami berdua jadi ngobrol intens. Meski awalnya aku ngerasa 'tertuduh', tapi aku ingin suami mengerti juga dengan dunia yang udah jadi hobiku selama belasan tahun ini. Kasian juga, sih, karena kalau aku udah sibuk fangirling, dia suka dicuekin. Dan mungkin doi baru ngeh, ternyata kalau istrinya ngefans bisa sampai segitunya LOL

Apa kapan-kapan kita minta dia jadi narasumber untuk topik "gimana rasanya punya istri seorang Kpopper" aja yak 🙈🙈🙈🙈

Last (but not least, hope so!), adalah olahraga!

Gara-gara pandemi, aku jadi (lumayan) rajin olahraga. Lumayan bukan berarti rutin, ya! Tapi dipaksakan, sih, setiap minggu 3-4x harus workout. 

Olahraga bukan suatu yang aku suka sengaja lakukan. Nggak kayak si suami yang kalo lagi capek kerja, pengennya workout. Lagi bad mood, workout lagi. Sungguh pelarian yang sehat bukan? Andai aku punya niat yang sama kayak doi hiks 

Namunnn, setelah apa yang pernah kusinggung dalam cerita selama karantina di rumah, efek setelah olahraga itu enak banget. Badan terasa lebih segar dan berenergi pastinya. Semisal di hari tertentu aku ngerasa nggak produktif samsek, somehow exercising makes me feel better. 

Mau judulnya kardio kek, zumba kek, pake dumbell atau nggak, jalan keliling komplek atau goyang ubur ubur (suer aku baru tau ada yang namanya goyang jenis ini, setelah diselidik oh ternyata..) sekalipun yang penting gerak tubuh!

***

Apakah teman-teman ada 'ritual' sendiri di kala butuh inspirasi, saat menjalani rutinitas sehari-hari? (: